10 Cerita LucuNA Biksen Part I
1. Jaket Kulit Mahal
Di Suatu Sore, sekelompok anak muda sedang nongkrog di pos ronda depan komplek rumah mereka. Saat itu yang nongkrong adalah, Jesse, Adi, Dan Agus..
sedang asik mereka ngobrol, datang Djadja. Djadja datang dengan memakai Jaket Kulit Baru warna Coklat..
Sampai di pos ronda, Jesse nanya ke djadja, Jaket Baru dja?
Iyaa doong jawab djadja..
Adi nymbung bertanya, Anjaay jaket mahal itu mah..
Lumayaan laah Jawab Djadja.
berapaan dja ? tanya jesse
3 Juta jess jawab djadja
serempak jesse adi dan agus berkata.. anjaaayy maahaaall..
Terus agus nyeletuk, mahal banget dja itu mah, kemarin gw lihat di pasar 400 rb.. Kulit imitasi kali gus, kata jesse
Kulit sapi jess asli, malah di dada nya masih ada Susu sapi nya...
Hahaha serempak mereka ketawa.
Kalau mau tau asli atau engganya jaket kulit mah gampang...kata Jesse.
emang gimana Jes? kata adi
Gampang... jaket nya bawa ke kebon singkong Haji Didit .. kalau digigit nyamuk bentol, berarti itu asli kulit.. Hahahha
2. Pelajaran Komputer
Karena Gaver belum begitu familiar tentang penggunaa
fitur-fitur yang ada di komputer, dia meminta kimin mengajarinya.
Dan kimin orangnya jail bin iseng. inilah percakapan mereka.
“Min’ boleh nanya enggak? Fungsi dari tombol ENTER apa sih?” tanya Gaver
“Kayaknya sih buat mempercepat jalannya program, Ver” Jawab Kimin
“Hah? memepercepat gimana Min’?” tanya gaver kebingungan
“Ya kerjanya biar cepet ver, kalau lama bukan ENTER namanya,
tapi ENTAR…!!” jawab Kimin sambil senyum senyum
Gaver “Hahahaha.. Dasar Bangke.
Min min...Aku kan udah masuk di internet, terus aku cari cari Facebook,
kok nggak bisa terus yah? Kenapa kira-kira?
“Di depanya kata “Facebook” sudah di ketik “www” belum?” jawab kimin
“Belum min. Emangnya musti ditulis ya?” jawab gaaver kebingungan
dengan nada santai kimin menjawab “Ya iya dong!”
“Emang apaan sih “www” itu?? gaver kebingungan
dengann santainya kimin menjawab “Ya pokoknya kalau mau masuk website
ya harus ketik “www” dulu. Kalau ga salah, www itu singkatan dari
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh”
3. Tarawih
Suatu malam di bulan suci ramadhan ketika topek sedang duduk di pinggir jalan, lewat salman yg mau berangkat tarawih.
menyapalah topek ke salman.
"Mau kemana kamu, man?"
“Tarawih lah biar dapat pahala, emang lu.” jawab salman
“Ahh bilang aja lu mau nyolong sandal.”
“Kalau ngomong mulutnya dijaga yah, untung bulan Ramadhan. Kalau nggak, udah gua gambar lu pek, eh gampar.”
“Laah terus kenapa itu sandal nggak lu pakai tapi malah ditenteng?” tanya topek
“Ya ini mau gua tuker soalnya yang kemarin kekecilan.”
4. Tidak Gosok Gigi
Risna merupakan anak kelas satu Sekolah Dasar. Risna murid paling jorok dikelasnya, Risna memiliki satu kebiasaan buruk yang HANYA diketahui oleh teman-teman sekelasnya saja, Kebiasaan itu adalah Risna sering tak menggosok gigi.
Suatu hari saat ibu wali kelas tengah mengajar di kelasnya si Risna. ibu wali kelas mengajar sambil menghadap ke anak didiknya, pada saat bu guru melihat ke arah risna, bu guru berhenti mengajar sejenak dan bertanya ke risna.
"Risna tadi pagi tidak gosok gigi ya?"
Alangkah kagetnya si Risna, Dia berpikir siapa dari teman-temannya yang mengadu pada ibu wali kelas itu tentang kebiasaannya.
"Kok ibu guru bisa tahu?" Tanya Risna
Ibu guru Tersenyum "Coba lihat, ada sisa sayur di gigimu." Kata bu guru
Risna berkata dengan riang "Kalau begitu, ibu salah. Tadi pagi saya sarapan nasi goreng pakai telur dadar. Terakhir saya makan sayur tiga hari yang lalu."
hahaha jadi 3 hari si risna ga sikat gigi
5. Anak Hamil
Sari: (ketakutan) "Mak, mana Bapak?"
Ibu: "Ke luar kota, kenapa kau?"
Sari: (dengan nada pelan) "Maaf ya, Mak. Kayaknya aku hamil, deh."
Ibu: (kaget). "Apa? Apa kau bilang!"
Sari: (gemetaran). "Aku hamil, Mak."
Ibu: (marah-marah sambil geleng-geleng kepala) "Hamil!"
Sari: "Iya, hamil!!"
Ibu : "Aaaahh, nggak mungkin! Kau bercanda sajalah! Pergi kau istirahat."
Sari: "Tapi akhir-akhir ini, aku sering muntah-muntah, Mak."
Ibu: (rada cuek) "Aaaahh. Palingan cuma masuk angin aja kamu tuh. Pigi kau beli minyak angin sana. Nanti juga sembuh."
Sari: (tersedu-sedu) "Hikss, hikss. Tapi kenapa pula sekarang aku suka makan yang asem-asem ya, Mak?"
Ibu: (dengan kesal sambil teriak) "Berhentilah kau mengkhayal SARIPUDIN! Mamak tempeleng kau nanti ya! Laki-laki mana pula bisa hamil dan melahirkan!"
6. Tanya Jawab Guru Dan Murid
Suatu hari saat jam pelajaran di dalam kelas sekolah dasar
pak guru sedang melakukan tanya jawab dengan anak didiknya
Slamet, coba kamu sebutkan 10 binatang buas dalam waktu 5 detik! tanya pak guru
Slamet pun menjawab : Singa, Harimau, Elang, Ular, ehhmm....
Habis waktu! Sekarang coba kamu Andri! kata pa guru sambil melihat ke andri
Andri pun menjawab : Ikan Hiu, Piranha, Dinosaurus, Kucing Garong, Keong Racun…
Ngaco kamu ndri! keong bukan hewan buas ! Sekarang coba Yudi, sebutkan 10 binatang buas dalam waktu 5 detik! kata Pa Guru sambil nengok ke arah yudi
Yudi pun menjawab dengan percaya diri : 5 ekor harimau dan 5 ekor singa!
Pa guru sambil geleng-geleng kepala berkata ...Yaaa, pinter kamu yudi, sekarang kamu kedepan, berdiri di pojok, angkat kaki sebelah!
7. Bapak Pelit
Seorang bapak yang sangat-sangat pelit diajak anak tersayangnya untuk naik helikopter. Awalnya si bapak tidak setuju karena harus bayar, tapi karena sayang dengan anaknya, ia pun setuju.
Setelah sampai di tempat heli, si pilot bilang, "Naik bayar 100 dolar, kalau Anda bicara di atas nanti didenda 500 dolar, tapi kalau Anda tidak bicara sepatah katapun, akan saya kasih 1000 dolar."
Setelah setuju dengan perjanjian tersebut, helikopter diterbangkan pilot dengan cara manuver dan jungkir balik di atas. Setelah mendarat si pilot bilang ke bapak pelit tadi, "Wah Anda hebat, tidak bicara sepatah kata pun."
Si bapak bilang, "sebenarnya saya mau bicara tadi, tapi takut didenda."
"Memang Anda mau bilang apa?" tanya si pilot.
"Anak saya jatuh," jawab si Bapak.
8. Kampanye Caleg di Suku Pedalaman
Sudah jadi rahasia umum setiap kampanye calon legislatif atau caleg selalu banyak umbar janji. Mau bikin ini-itu, mau kasih ini-itu.
Tapi kebanyakan janji caleg, susah ter realisasi sehingga banyak membuat masyarakat kecewa. Seperti cerita kampanye caleg di suku pedalaman ini.
Setelah Sang kepala suku mengumpulkan warga di lapangan pinggir hutan. Sang caleg pun mulai berpidato di depan para anggota suku yang belum berpakaian itu.
"Saudara-saudara sekalian. Kalau saya terpilih, saya akan memberi kamu semua pakaian bagus. kamu tidak akan telanjang dada lagi!" teriak si caleg.
Anggota suku tampak tertawa. "Bora..Bora," teriak mereka.
Melihat antusias penonton dan teriakan 'bora' yang seperti tanda dukungan, si caleg semakin bersemangat. "Saya akan membangun gedung sekolah dan rumah sakit di sini!"
Anggota suku makin riuh bertepuk tangan dan bersorak. "Bora..bora..boraaa!"
"Hidup rakyat! Saya janji akan selalu ada saat kalian membutuhkan!" teriak si caleg.
Maka teriakan warga suku, keras makin terdengar. "Boraaa...boraa..boraaaa!"
Si caleg merasa senang dan Dia pun turun dari panggung. Setelah turun dari panggung, si caleg terus bberjalan sambil melambaikan tangan dan melihat ke warga yang tak henti-hentinya tersenyum. Sambil terus berjalan Si Caleg Tak sadar, dia menginjak kotoran kerbau.
Dibelakang si Caleg, kepala suku berkata sambil menggeleng-gelengkan kepala "Kamu tidak hati-hati. Coba lihat sepatu kamu itu, kena bora kerbau,"
9. Kisah Brewok Bapak
Selama beberapa tahun terakhir ini Pak Iwan membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut, kumis dan cambang yang lebat. Pada suatu hari, semua itu dicukurnya habis.
Sepulangnya dari tukang pangkas, dia melihat puteranya sedang bermain di depan rumah. Dia ingin tahu, apakah putranya masih mengenalnya dalam keadaan klimis seperti itu. Karena itu, dia bertanya pada puteranya, di mana rumah Pak Iwan.
Dengan ketakutan, anaknya berlari masuk ke dalam rumah, "Bu, Bapak telah mencukur brewoknya, dan kini jadi lupa di mana rumah kita!"
10. Orang Berkaki Empat
Budi: Ani, coba tebak orang apa yang punya kaki empat?"
Ani: Orang lumpuh Bud…
Budi: Salah kamu...!
Ani: Orang aneh…
Budi: Salah laggiii…!
Ani: Orang apa sih emangnya?
Budi: Orang bilang sih kuda...!
Ani: Yeeeeeeeeee, dasar piring karedok!