Manakah yang paling baik ? Perbandingan Pengelolaan Air atau Water Treatment System BioFlok, Red Water system, Sistem Booster, Dan Recirculating Aquaculture Systems atau R A S


Assalamualaikum wr..wb..
Salam Sehat Untuk kita semua..

Salah Satu hal yang penting dari budidaya ikan lele adalah menciptakan tempat ber tumbuh kembang ikan lele sehingga ikan bisa bertumbuh kembang dengan maksimal.
Pada saat berternak Ikan lele, ikan pasti akan menimbulkan limbah budidaya berupa Kotoran, sisa pakan,dll. sehingga dari limbah tersebut menimbulkan endapan limbah di dasar kolam yang menjadi masalah besar untuk kehidupan Ikan yang membuat ikan lele tidak nyaman sehingga pertumbuhan ikan akan sangat terganggu bahkan akan menimbulkan kematian. Dengan mengendapnya limbah tersebut di dalam kolam dengan jumlah yang banyak akan menyebabkan kolam rendah oksigen. Pada saat kolam rendah oksigen akan menimbulkan Bakteri anaerob, Dan Bakteri Anaerob inilah yang menimbulkan Zat-zat Racun yang berbahaya bagi ikan.
Endapan Limbah Kolam tersebut menghasilkan
Amonia :
H2s : Hidrogen sulfida,
Gas Metana
Nitrit
Yang semua Zat tersebut adalah Racun untuk ikan Lele.

Pertanyaan nya adalah
System Budidaya manakah yang paling baik untuk mengatasi Endapan Limbah Kolam dengan cara menghilangkan, mengolah, atau merubah zat- zat yang di timbulkan menjadi bermanfaat untuk ikan lele ?

Berikut Beberapa Cara / system budidaya ikan lele yang biasanya di gunakan :

Terimakasih sudah berkunjung ke blognya biksen akuaponik.. mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua...

Bio Flok
Budi daya lele sistem bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah/menguraikan limbah budi daya seperti kotoran Ikan, Sisa Pakan,dll menjadi gumpalan-gumpalan kecil Atau floc yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan. Pertumbuhan mikroorganisme dipacu dengan cara memberikan kultur bakteri nonpathogen (probiotik), dan pemasangan aerator yang akan menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air kolam.
Dengan menambahkan probiaotik dan molase serta dibantu dengan Airrasi/Aerattor adalah cara yang paling intensif dalam mengendalikan Limbah budidaya. Probiotik adalah bakteri yang berperan sebagai musuh bagi mikro organisme anaerob. Dengan bantuan aerattor dan ditambah dengan molase (tetes tebu) bakteri Bacillus subtillis akan mengubah Amonia(NH3), Nitrit(NO3), Nitrat(NO2), menjadi protein sebagai pakan alami sehingga air kolam tidak akan berbau busuk lagi.Sedangkan Aerattor berfungsi sebagai alat penyuplai oxigen kedalam kolam, karena bakteri Lactobacillus sp tidak akan bekerja jika tidak memiliki Oxigen yang cukup. Sedangkan tetes tebu atau molase berperan untuk merangsang perkembangbiakan bakteri Lactobacillus sp agar lebih cepat.

Budidaya Ikan Lele dengan Red Water System (RWS)
Budidaya ikan lele dengan menggunakan system RWS adalah menciptakan tempat tumbuh berkembang ikan lele supaya berwarna Merah (Red). Warna Merah pada air kolam adalah dikarenakan Proses perubahan air kolam menjadi merah saat diberikan tetesan bahan-bahan hasil fermentasi Probiotik yang diawali dengan perubahan air kolam menjadi warna hijau bila matahari terang terus menyinari air kolam, selanjutnya dari air hijau akan berubah menjadi warna cokelat dan akhirnya air kolam berubah menjadi warna merah.
Red Water System ini memanfaatkan tumpukan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolam menjadi kebutuhan makanan bagi bakteri Lactobacillus dan Saccharomyces, Zat-zat tersebut akan diserap sebagai pakan utamanya dan merubah zat-zat  tersebut menjadi pakan alami untuk ikan lele.

Budidaya Lele Sistem Booster
Budidaya ikan lele dengan sistem Booster menitik beratkan Kontruksi kolam yaitu, dengan cara membuat CENTRAL DRAIN untuk Menjaga kebersihan dasar kolam. Inilah pentingnya kontruksi kolam central drain shg Limbah Kolam dpt ter centralilasi di titik tengah dan mudah utk di BUANG, Dalam Water Treatment di SISTEM BOOSTER pembuangan rutin Limbah Kolam dilakukan dg membuka Central Drain beberapa saat sampai Limbah Kolam terbuang hingga air tampak bersih lalu tutup kembali, jd intinya kita hanya buang kotoran sj tidak tdk hrs ganti air banyak-banyak....Dalam pengelolaan Air kita dapat menerapkan DOMINASI PLANKTON untuk daerah dg sumber daya air melimpah dan DOMINASI BAKTERI PSB/Photosintetic Bacteria, Untuk daerah dg sumber daya air minim, Kebalikan dari SISTEM BIOFLOCK, yang memerlukan limbah kolam sebagai bahan untuk dirubah sebagai pakan alami ikan lele dengan Probiotik dan Aerator.

BUDIDAYA IKAN SISTEM RESIRKULASI. RAS System
Sistem budidaya resirkulasi adalah system budidaya ikan dimana air dalam kolam budidaya disirkulasi kembali melalui proses sedemikian rupa sehingga kotoran ikan, sisa pakan, dan senyawa serta gas beracun hasil efek samping dari kotoran ikan dapat dijebak dalam tangki pengendapan dan filtrasi.
Setelah melalui tahapan tersebut, air yang kembali kedalam kolam , kandungan kotoran dan kandungan senyawa berbahaya sudah hilang, paling tidak berkurang.
Dengan proses tersebut diharapkan air yang kembali kekolam tetap stabil dan sehat, sehingga bakteri pathogen tidak berkembang, kesehatan dan daya tahan ikan terjaga, nafsu makan ikan tidak menurun, sehingga pertumbuhan ikan tidak terhambat dan tingkat kematian dapat diminimalisir.

Demikian beberapa Water Treatment dari system budidaya yang biasa digunkan. Semua cara atau system budidaya, menekankan kepada Water Treatment yang bertujuan untuk menciptakan tempat bertumbuh kembang yang nyaman untuk bertumbuh kembang ikan lele.

Jadi yang manakah water treatment yang paling baik ?

Menurut saya water treatment semua system budidaya ikan lele sama Baik nya. Yang menjadi ukuran baik atau tidak nya suatu sistem adalah Orang yang menjalankan system nya.. apakah baik menjalankan System budidaya nya atau Tidak...
Terimakasih sudah berkunjung ke blognya biksen akuaponik.
Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua...

Salam Sehat Untuk Kita Semua !!! 

Untuk Lebih jelas silahkan tonton video nya...


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.