Jamur tiram atau dalam bahasa
latin disebut Pleurotus sp. Merupakan salah satu jamur konsumsi yang bernilai
tingi. Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat
Indonesia yaitu jamur tiram putih (P.ostreatus), jamur tiram merah muda P.flabellatus),
jamur tiram abu-abu (P. sajor caju), dan jamur tiram abalone (P.cystidiosus).
Pada dasarnya semua jenis jamur ini memiliki karateristik yang hampir sama
terutama dari segi morfologi, tetapi secara kasar, warna tubuh buah dapat
dibedakan antara jenis yang satu dengan
dengan yang lain terutama dalam keadaan segar.
Pertumbuhan jamur tiram sangat tergantung pada faktor fisik seperti suhu, kelembaban, cahaya, pH media tanam, dan aerasi, udara jamur tiram dapat menghasilkan tubuh buah secara optimum pada rentang suhu 26-28 °C, sedangkan pertumbuhan miselium pada suhu 28-30° C, kelembaban udara 80-90% dan pH media tanam yang agak masam antara 5-6. Aerasi merupakan hal penting bagi pertukaran udara lingkungan tumbuh jamur yaitu engab mempertahankan perdediaan Oksigen (O2) dan membuang karbon dioksida (CO2), cahaya matahariyang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur sangat sedikit berkisar antara 50-300 lux atau masih terbacanya huruf dikoran dalam jarak sedepa.
Beberapa jenis jamur yang
telah dikenal petani Indonesia seperti Jamur merang, jamur kuping, jamur
shitake, jamur tiram, jamur merang dan jamur lingzhi mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi untuk dikembangnkan karena cara budidaya relatif mudah,tidak
memerlukan lahan yang luas, prospeknya menjanjikan. Sebagai Sebagai bahan pangan jamur menjadi
salah satu sumber protein seperti thiamine (vitamin B1), riboflavin (vitamin
B2), niasin, biotin dan vitmin C serta mineral. Sebagai bahan fungsional jamur
mengandung bahan aktif yang terdiri dari senyawa polisakarida (glikan),
triterpen, nukleotida, monitol, alkoloid dan lain-lain yang bermanfaat untuk
kesehatan tubuh. Menurut Crisan dan Sands (1978) rata-rata kandungan protein (%
berat kering) dari jamur kuping adalah 4-9%, jamur kancing 24-44%, jamur
shitake 10-17%, jamur tiram 10-30%, jamur merang 21-30%. Daya cerna tubuh
terhadap protein yang dikandung jamur pun sangat tinggi berkisar antara 71-90%.
Selain mengandung kandungan senyawa yang
penting bagi tubuh jamur juga telah memerankan peranan penting dalam upaya
pengobatan masyarakat sejak berabad-abad yang lampau. Seorang ahli fisika dari
dinasti Ming, Wu Shui, dalam abad ke-15 telah melaporkan manfaat obat dari
jamur shitake. Dilaporkan bahwa jamur ini dapat meningkatkan fitalitas dan
energi, meningkatkan seksualitas dan mencegah penuaan (Jones, 1990).
Akhir-akhir ini produk kesehatan dari ekstrak jamur lingzhi murni dalam bentu
tablet maupun kapsul dengan nama Reishi di Amerika dan Daxen di Malaysia dan
Indonesia telah menjadi primadona yang dapat menyembuhkan banyak penyakit
terutama kanker dan penyakit gula. Secara umum manfaat jamur Bagi pengobatan
dan penyembuhan.
Berdasarkan media tumbuhnya jamur dapat dapat dikatagorikan menjadi jamur dengan media kayu (tubuh kayu) dan jamur dengan media campuran. Untuk jamur merang banyak berkembang didaerah dataran rendah teruatama di daerah persawahan. Pada saat ini Kabupate Kerawang, Jawa Barat dikenal sebagai sentra jamur merang. Sedangkan jamur dengan media yang berasal dari serbuk kayu antara lain jamur kuping, jamur tiram putih, jaur tiram abu-abu, jamur shitake. Jamur jenis ini banyak dikembangkan didaerah dataran tinggi seperti propinsi Jawa Barat (Kabuapten Bandung, Garut, dan Bogor), Propinsi Jawa Tengah (Kabupaten Wonosobo, Kab.Magelang, Kab. Solo), Propinsi DIY (Kabupaten Sleman), Propinsi Bali (Kab. Badung) dan Propinsi Jawa Timur (Kota Batu).
Kondisi disetiap lokasi sangat berbeda tergantng kebiasaan petani setempat. Namun demikian yang paling penting adalah diperlukannya penguasaan teknik dan metde produksi terutama dalam pengaturan iklim mikro di dalam rumah jamur (kubung).
Manfaat jamur Bagi pengobatan dan penyembuhan :
Vv : Jamur merang (Volvariella volvaceae)
Le : Jamur shitake (Lentinula edodes)
Ab : Jamur kancing (Agaricus bisporus dan
A.bitorquis)
Ap : Jamur kuping (Auricularia polytricha)
Po : Jamur tiram (Pleourotus
ostreatus var florida)
Gl : Jamur lin zhi
(Ganoderma lucidum)
SYARAT TUMBUH
Syarat lingkungan yang
dibutuhkan pertumbuhan dan perkembangan jamur
tiram antara lain ;
1. Air
• Kandungan air dalam substrak berkisar 60-65%
• Apabila kondisi kering maka pertumbuhan akan terganggu
atau berhenti begitu pula sebaliknya apabila kadar air terlalu tinggi maka
miselium akan membusuk dan mati
• Penyemprotan air dalam ruangan dapat dilakukan untuk
mengatur suhu dan kelembaban.
2. Suhu
• Suhu inkubasi atau saat jamur tiram membentuk miselium dipertahankan antara 60-70%
• Suhu pada pembentukan tubuh buah berkisar antara 16 – 22 º
C
3. Kelembaban
• Kelembaban udara selama masa pertumbuhan miselium dipertahankan antara 60-70%
• Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan
antara 80-90%
4. Cahaya
• Pertumbuhan jamur sangat peka terhadap cahaya matahari
secara langsung
• Cahaya yidak langsung (cahaya pantul biasa ± 50-15000 lux) bermanfaat dalam perangsangan awal terbentuknya tubuh buah.
• Pada pertumbuhan miselium tidak diperlukan cahaya
• Intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Namur sekitar 200 lux (10%)
5. Aerasi
Dua komponen penting dala
udara yang berpengaruh pada pertumbuhan jamur yaitu oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2). Oksigen merupakan unsur penting dalam respirasi sel.
Sumber energi dalam sel dioksida menjadi karbondioksida. Konsentrasi karbondioksida
(CO2) yang terelalu banyak dalam kumbung menyebabkan pertumbuhan jamur tidak
normal. Di dalam kumbung jamur konsentrasi CO2 tidak boleh lebih dari 0,02%.
6. Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman media tanam
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih. Pada pH yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mempengaruhi penyerapan air dan hara,
bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur lain yang akan menganggu pertumbuhan jamur
tiram itu sendiri, pH optimum pada media tanam berkisar 6-7.
TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
1. Pembuatan Kubung
Kubung adalah bangunan tempat menyimpan bag log sebagai media tumbuhnya jamur tiram yang terbuat dari bilik bambu atau tembok permanen. Didalamnya tersusun rak-rak tempat media tumbuh/log jamur tiram. Ukuran kubung bervariasi tergantung dari luas lahan yang dimiliki. Tujuannya untuk menyimpan bag log sesuai dengan persyaratan tumbuh yang dikehendaki jamur tersebut. Bag log adalah kantong plastik transparan berisi campuran mediajamur.a. Alat Sterilisasi, bisa berupa drum, autoclave maupun boiler
(steril bak) lengkap dengan kompor.
b. Alat Pengadukan, ayakan, cangkul, sekop, ember, selang.
c. Alat inokulasi, lampu bunsen, masker, jas lab, spatula/pinset, alkohol/spritus, hand Sprayer
d. Alat angkut, keranjang
e. Alat penyiraman
f. Alat Panen
Pembuatan Media Tanam
Pengayakan
Pengayakan adalah kegiatan memisahkan atau menyaring serbuk kayu gergaji yang bersar dan kecil/halus sehingga didapatkan serbuk kayu gergaji yang halus dan seragam. Tujuannya untuk mendapatkan media tanam yang memiliki kepadatan tertentu tanpa merusak kantong plastik (bag log) dan mendapatkan tingkat pertumbuhan miselia yang merata.
Pencampuran serbuk kayu gergaji dengan dedak, kapur dan gips sesuai takaran untuk mendapatkan komposisi media yang merata. Tujuannya menyediakan sumber hara/nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkemangan jamur tiram sampai siap dipanen. Media untuk pertumbuhan jamur tiram sebaiknya dibuat menyerupai kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam.
Prosedur pelaksanaanya anatar lain :
• Serbuk gergaji 100 kg sebagai media tanam
• Dedak 15 kg sebagai sumber makanan tambahan bagi
pertumbuhan jamur
• Kapur 2kg dan gips 1 kg untuk mendapatkan pH 6-7 media
tanam sehingga memperlancar proses pertumbuhan jamur
Pemeraman
Kegiatan menimbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupnya secara rapat dengan menggunakan plastik selama 1 malam. Tujuannya menguraikan senyawa-senayawa kompleks dengan bantuan mikroba agar diperoleh senyawa-senyawa yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur dan memungkinkan pertumbuhan jamur yang lebih baik.
Prosedur pelaksanaan pengisian
media kekantong plastik (bag log) antara lain ;
- Campuran serbuk gergaji yang sudah dikompos dimasukan
kedalam kantong plastik ukuran 18x30, 20x30, 23 x 35 tergantung selera.
- Padatkan campuran dengan menggunakan botol atau alat lain
- Ujung plastik disatukan dan dipasang cincin dari potongan
paralon/bambu pada bagian leher plastik sehingga bungkusan akan menyerupai
botol
Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menonaktifkan mikroba, baik bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat menganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lain yang tidak dikendaki. Sterilisasi dilakukan pada suhu 70° C selama 5 – 8 jam, sedangkan sterilisasi autoclave membutuhkan waktu selama 4 jam, pada suhu121°C, dengan tekanan 1 atm.
Pendinginan
Proses pendinginan merupakan
suatu upaya mkenurunan suhu media tanam setelah disterilkan agar bibit yang
akan dimasukkan ke dalam bag log tidak mati. Pendinginan dilakukan 8 – 12 jam
sebelum dinokulasi. Temperatur yangdiinginkan adalah 30 - 35°C. Prosedur pelaksanaannya antara lain :
• Keluarkan bag log dari drum yang sudah disterilisasikan
• Diamkan dialam ruangan sebelum dilakukan inokulasi
(pemberian bibit)
Pendinginan media
Inokulasi Bibit (Penanaman Bibit)
yang telah disediakan.
Tujuannya adalah menumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga menghasilkan
jamur yang siap panen. Prosedur pelaksanaan inokulasi bibit antara Inokulasi
adalah proses pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakan induk kedalam
media tanaman lain :
• Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih, mencuci tangan dengan alkohol, dan menggunakan pakaian bersih.
• Sterilkan saptula menggunakan alkohol 70% dan dibakar.
• Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit lubang pada
media tanam dengan menggunakan kayu yang steril yang diruncingkan.
• Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1 (satu)
sendok teh dan letakkan ke dalam bag log setelah itu sedikit ditekan.
• Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup dengan
kapas kembali.
• Media baglog yang telah dinokulasi dibuat hingga 22 - 28º C untk mempercepat pertumbuhan miselium.
Inkubasi
Inkubasi adalah menyimpan atau menempatkaqn
media tanam yang telah diinokulasi pada kondisi ruang tertentu agar miselia
jamur tumbuh. Tujuanya adalah untuk mendapatkan pertumbuhan miselia.
Suhu ruang pertumbuhan miselia
jamur antara 28–30 ºC utk mempercepat pertumbuhan miselium
• Media baglog yg telah dinokulasi dipindahkan dalam ruang
inkubasi
• Inkubasi dilakukan hingga seluruh permukaan media tumbuh
dalam baglog berwarna putih merata setelah 20-30 hari.
• Tutup kubung serapat mungkin sehingga cahaya matahari
minimal, kendalikan suhu ruang kubung mencapai 25 – 33oC.
Pemindahan ke Tempat Budidaya
• Baglog yang telah putih ditumbuhi miselium dipindahkan ke
kumbung budidaya
Perawatan
• Baglog yang telah dibuka cincin dirawat dengan melakukan penyiraman secara kabut untuk mempercepat pertumbuhan pinhead jamur
• Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung
adalah menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan jamur
• Apabila kelembaban kurang, pinhead
mati dan jika terlkalu lembab jamur menjadi basah
Pemanenan
Ciri-ciri jamur tiram yang
sudah siap dipanen adalah ;
Tudung belum keriting
• Warna belum pudar
• Spora belum dilepaskan
• Tekstur masih kokoh dan lentur
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pemanenan adalah:
• Panen dilakukan dengan mencabut
• Tanpa menyisakan bagian jamur
• Bersih dan tidak berceceran
• Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead, ukuran jamur cukup dan jamur tidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi harga dipasar
• Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur
yang masih menempel pada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit
• Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi
dalam kantong plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg dan siap dipasarkan.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan atau pengkabutan dengan menggunakan air bersih yang ditujukan pada ruang kubung dan media tumbuh jamur, tujuan untuk menjaga kelembaban kubung.
Pengendalian hama dan penyakit
Umumnya hama dan penyakit
utama pada jamur tiram adalah tikus, dapat dikendalikan dengan menggunakan seng
sebagai pembatas bangunan kubung agar tidak naik keatas atau lem tikus. Pada
malam hari sering dilakukan pengecekan kubung untuk mengusir tikus.
Pengaturan Suhu Ruangan
Membuka dan menutup pintu dan jendela (ventilasi) kubung dan untuk mengatur suhu dan kelembaban agar sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan. Tujuanya untuk mendapatkan pertumbuhan jamaur yang optimal. Agar pertumbuhan jamur optimal diperlukan suhu ruangan dalam kubung 28 - 30°C dan kelembaban sebesar 50 -60% pada saat inkubasi. Sedangkan suhu pada pembentukan tubuh buah sampai panen berkisar antara 22 -28 °C dengan kelembaban 90 – 95%. Apabila kelembaban kurang, maka substrat tanaman akan mengering.
Penanganan Pasca Panen
• Jamur tiram kebanyakan dijual secara curah dalam bentuk
segar sehingga mempunyai kelemahan tidak tahan lama disimpan
• Dijual dengan cara dipak ke supermarket, hotel dan
restauran
• Diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai tambah lebih seperti dalam bentuk pepes jamur, sate jamur, sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur, jamur lapis tepung, kripik jamur, abon jamur, pangsit jamur, dll.
Terimakasih sudah
berkunjung ke biksen akuaponik silahkan bagi yang mau melihat video dari
biksen TV silahkan
kunjungi Biksentipi di Youtube.
Terimakasih, salam sehat untuk
kita semua,
Asslamualaikum Wr Wb
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.