Salam sehat untuk kita semua
Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang
berumur semusim dan termasuk dalam famili compositae. Selada
tumbuh baik di dataran tinggi, pertumbuhan optimal di lahan subur
yang banyak mengandung humus, pasir atau lumpur dengan pH
tanah 5-6,5. Di dataran rendah kropnya kecil-kecil dan cepat
berbunga. Waktu tanam terbaik pada akhir musim hujan, walaupun
demikian dapat juga ditanam pada musim kemarau dengan
pengairan atau penyiraman yang cukup.
Menurut jenisnya, selada ada yang dapat membuat krop dan
ada yang tidak. Jenis yang tidak membentuk krop daun-daunnya
berbentuk ”rosete”. Warna daun hijau terang sampai putih
kekuningan. Selada jarang dibuat sayur, biasanya hanya dibuat
salad dan lalapan.
berumur semusim dan termasuk dalam famili compositae. Selada
tumbuh baik di dataran tinggi, pertumbuhan optimal di lahan subur
yang banyak mengandung humus, pasir atau lumpur dengan pH
tanah 5-6,5. Di dataran rendah kropnya kecil-kecil dan cepat
berbunga. Waktu tanam terbaik pada akhir musim hujan, walaupun
demikian dapat juga ditanam pada musim kemarau dengan
pengairan atau penyiraman yang cukup.
Menurut jenisnya, selada ada yang dapat membuat krop dan
ada yang tidak. Jenis yang tidak membentuk krop daun-daunnya
berbentuk ”rosete”. Warna daun hijau terang sampai putih
kekuningan. Selada jarang dibuat sayur, biasanya hanya dibuat
salad dan lalapan.
TEKNOLOGI BUDIDAYA
Benih
Jenis selada yang banyak dibudidayakan adalah :
a. Selada mentega disebut juga dengan selada bokor atau selada
daun, bentuk kropnya bulat tapi lepas.
b. Selada (heading lettuce) atau selada krop, bentuk krop bulat dan
lonjong, kropnya padat atau kompak.
c. Kebutuhan benih + 400 gram biji per hektar.
Pengolahan Lahan
Lahan diolah terlebih dahulu dengan cangkul sedalam 20-30
cm supaya gembur. Selanjutnya dibuat bedengan dengan arah
membujur dari Barat ke Timur, untuk mendapatkan cahaya penuh.
Lebar bedengan 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang 15 m. Jarak
antar bedeng 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan
pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomite, 3-4 minggu sebelum
tanam, dosis 1,5 t/ha, kapur diaduk rata dengan tanah permukaan
bedengan.
a. Selada mentega disebut juga dengan selada bokor atau selada
daun, bentuk kropnya bulat tapi lepas.
b. Selada (heading lettuce) atau selada krop, bentuk krop bulat dan
lonjong, kropnya padat atau kompak.
c. Kebutuhan benih + 400 gram biji per hektar.
Pengolahan Lahan
Lahan diolah terlebih dahulu dengan cangkul sedalam 20-30
cm supaya gembur. Selanjutnya dibuat bedengan dengan arah
membujur dari Barat ke Timur, untuk mendapatkan cahaya penuh.
Lebar bedengan 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang 15 m. Jarak
antar bedeng 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan
pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomite, 3-4 minggu sebelum
tanam, dosis 1,5 t/ha, kapur diaduk rata dengan tanah permukaan
bedengan.
Persemaian
Biji dapat langsung ditanam di lapangan, tetapi lebih baik
melalui persemaian. Sebelum disemai, benih direndam dalam
larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam
kemudian dikeringkan. Benih disebar merata pada bedengan
persemaian dengan media berupa campuran tanah dengan pupuk
organik (1:1), kemudian ditutup dengan alang-alang atau jerami
kering selama 2-3 hari. Sebaiknya bedengan persemaian diberi
naungan/atap. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dapat juga
dipindahkan kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang/pot
plastik dengan media yang sama.
melalui persemaian. Sebelum disemai, benih direndam dalam
larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam
kemudian dikeringkan. Benih disebar merata pada bedengan
persemaian dengan media berupa campuran tanah dengan pupuk
organik (1:1), kemudian ditutup dengan alang-alang atau jerami
kering selama 2-3 hari. Sebaiknya bedengan persemaian diberi
naungan/atap. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dapat juga
dipindahkan kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang/pot
plastik dengan media yang sama.
Penanaman
Setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memiliki 4-5 helai
daun tanaman dapat dipindahkan ke bedengan yang sudah
dipersiapkan dengan jarak tanam 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm,
tergantung varietas semakin tinggi varietas yang ditanam semakin
lebar jarak tanamnya.
daun tanaman dapat dipindahkan ke bedengan yang sudah
dipersiapkan dengan jarak tanam 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm,
tergantung varietas semakin tinggi varietas yang ditanam semakin
lebar jarak tanamnya.
Pemupukan
Tiga hari sebelum tanam diberikan pupuk organik (kotoran
ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 2-4 kg/m2
. Dua minggu
setelah tanam lakukan pemupukan susulan Urea 150 kg/ha (15
gr/m2) supaya pemberian pupuk lebih merata maka pupuk Urea
diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan
disamping barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk
cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam.
ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 2-4 kg/m2
. Dua minggu
setelah tanam lakukan pemupukan susulan Urea 150 kg/ha (15
gr/m2) supaya pemberian pupuk lebih merata maka pupuk Urea
diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan
disamping barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk
cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam.
Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan tiap hari sampai selada tumbuh normal,
kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati,
segera disulam, penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur
10 hari. Penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang sering ditemui adalah ulat daun, belalang, dan
nyamuk kecil bila keadaan lembab. Pengendalian hama dapat
dilakukan secara mekanik yaitu dipungut dengan tangan, jika
terpaksa gunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti
pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik
pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan
waktu aplikasinya. Penyakit yang sering menyerang tanaman selada
yaitu bercak hitam daun dan cacar daun.
kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati,
segera disulam, penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur
10 hari. Penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang sering ditemui adalah ulat daun, belalang, dan
nyamuk kecil bila keadaan lembab. Pengendalian hama dapat
dilakukan secara mekanik yaitu dipungut dengan tangan, jika
terpaksa gunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti
pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik
pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan
waktu aplikasinya. Penyakit yang sering menyerang tanaman selada
yaitu bercak hitam daun dan cacar daun.
Panen dan Pasca Panen
Tanaman selada dapat dipanen setelah berumur + 2 bulan,
dengan cara mencabut batang tanaman atau memotong pangkal
batang. Tanaman yang baik dapat menghasilkan + 15 ton/ha. Selada
cepat layu sehingga untuk menjaga kualitasnya agar kelihatan tetap
segar dan kualitasnya baik,segera setelah panen lakukan dengan
merendam bagian akar tanaman dalam air dan pengiriman produk
ketempat tujuan secepatnya.
dengan cara mencabut batang tanaman atau memotong pangkal
batang. Tanaman yang baik dapat menghasilkan + 15 ton/ha. Selada
cepat layu sehingga untuk menjaga kualitasnya agar kelihatan tetap
segar dan kualitasnya baik,segera setelah panen lakukan dengan
merendam bagian akar tanaman dalam air dan pengiriman produk
ketempat tujuan secepatnya.
Demikian cara budidaya selada menurut biksen akuaponik terimakasih sudah berkunjung yaa.
jangan lua follow yaa biksen akuaponik.
Salam sehat untuk kita semua
Assalamualaikum wr wb
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.