Assalamualaikum Wr wb
Salam sehat untuk kita semua
Di Artikel ini saya akan membahas mengenai..
Teori Recirculating Aquaculture System (Teori RAS).
Recirculating Aquaculture System adalah Resirkulasi pada
dasarnya terdiri dari dua buah kata yaitu re-yang berarti kembali dan
sirkulasi-yang berarti peredaran, dan akuakultur dalam hal ini saya mengartikan
sebagai pemeliharaan hewan air yang bertujuan di budidayakan atau diternak.
Jadi dapat di simpulkan bahwa Sistem Resirkulasi akuakultur adalah budidaya
ikan dimana air di dalam kolam dialirkan keluar kolam dan dialirkan kembalikan
kembali ke dalam Kolam.
Tentunya apabila air kolam hanya dikeluarkan tanpa maksud apa-apa
maka hal tersebut tidak ada manfaat nya. Seperti yang sudah kita ketahui, musuh
utama dalam budidaya ikan adalah Limbah Kolam. Maka dengan Sistem Resirkulasi
Akuakultur ini, di harapkan pada saat air kembali ke dalam kolam, air sudah
netral kembali tidak mengandung limbah kolam. .
Bagaimana RAS ini bisa menetralkan air yang kembali kedalam kolam,
Jawaban nya adalah diperlukan tambahan alat selama air keluar dari kolam yang
bisa menetralkan kembali air yang mengandung limbah kolam, Alat yang dimaksud
adalah Filter air yang mampu menetralkan kembali kualitas air kolam.
Sebelum saya membahas pengenai Teori RAS ini lebih jauh, silahkan
teman teman yang baru berkunjung ke blogspotnya biksen akuaponik. follow blogspot ini yaa..
Banyak Sekali Jenis dan Fungsi dari Filter air di dunia
akuakulture, namun tidak akan saya bahas pada saat ini untuk Jenis dan Fungsi
dari Filter – filter air tersebut. Insyaallah akan saya bahas di Artikel berikutnya mengenai jenis jenis dan Fungsi fungsi dari Filter air di dunia
akuakultur.
Yang akan saya bahas di Artikel ini adalah beberapa fungsi dari
Filter air yang biasa di gunakan dalam RAS. Beberapa filter yang harus di
siapkan untuk bisa mencapai kualitas air normal
kembali adalah sebagai berikut :
1. Solid Removal Filter, adalah
Filter untuk menghilangkan Limbah kolam padat yang mencemari air kolam seperti
sisa makanan, feses, maupun limbah berbentuk lainnya yang mencemari kolam.
Pada filter ini, bisa dilakukan penyaringan untuk menghilangkan limbah padat.
2.
Biofiltration,
Filter air yang berfungsi untuk penyaringan terhadap limbah kolam yang
terlarut seperti amonia. Amonia merupakan gas pencemar di dalam perairan yang
berbahaya bagi ikan. Salah satu cara untuk menghilangkan amonia adalah dengan
menggunakan filter biologi.
3.
Dissolve gas
control Filter, berikut
merupakan step terakhir, yaitu dengan menambah jumlah oksigen terlarut sehingga
air yang dilepaskan kaya akan oksigen terlarut yang baik untuk ikan budidaya.
Setelah melewati step-step tersebut, air bisa dikembalikan lagi ke dalam kolam.
Berdasarkan jenis filter yang bisa mewakili ke tiga proses
tersebut bisa digambarkan sebagai
berikut :
Air kolam yang mengandung limbah kolam Padat dan Terlarut
dialirkan ke dalam Solid Removal filter, Solid Removal filter ini bisa
diwakilkan oleh Swirl Filter, swirl filter diharapkan bisa menampung kotoran
didasar filter, yang nanti akan di keluarkan secara berkala melaluli lobang
output dibawahnya. dari Solid Removal filter air di alirkan ke Biofiltration
Filter, Biofiltration Filter ini bentuknya bisa tanki atau kotak, yang
terpenting adalah didalam filter ini berisi bahan bahan yang bisa memfilter
limbah kolam yang terlarut, bahan filter yang bisa memfilter limbah terlarut
ini seperti, spoon, bioball, Zeolit, arang, dll. Dari Biofiltration Filter ini
air dialirkan ke dalam , Dissolve
gas control Filter ini bisa berbentuk tanki atau kotak, yang terpenting adalah
di dalam filter ini diberikan tambahan oksigen dari aerator/venturi dan akan
lebih bagus di tambah Lampu UV untuk membunuh bakteri dan virus terlarut. Dan
dari Dissolve gas control Filter ini air dialirkan kembali ke dalam kolam
utama.
Demikian air terus mengalir sedemikian rupa dari kolam utama ke
filter-filter ke kolam utama ke filter-filter lagi dan begitu seterusnya.
Penggunaan sistem ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah :
1. Penggunaan
air lebih hemat
2.
Fleksibelitas lokasi budidaya
3.
Lebih Higienis dan bersih
4.
Ramah lingkungan
5.
Dapat dilaksanakan sepanjang waktu
6.
Bisa Tebar Padat.
7. Dan meningkatkan kelangsungan hidup (survival rate/SR).
Dan
Kekurangan nya adalah :
1.
Modal awal
yang cukup besar.
2.
Biaya
perawatan selama budidaya cukup besar.
3.
Memerlukan
sumber listrik yang terus menerus sehingga tidak cocok di daerah yang suka
mati
listrik.
4.
Perawatan
yang harus intensif dan disiplin setiap hari mengecek filter, cek kotoran yang
mengendap, cek kualitas air, pipa bocor, cek pompa air, bio ball tertutup
lumut, dll.
Apabila Teman Teman Mau Menonton Video nya silahkan Tonton Di bawah ini :
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.