CARA BUDIDAYA JAMUR DI DESA TAMBAKAN SUBANG DAN ANALISA BISNIS NYA

 


Di alam liar, jamur tiram merupakan tumbuhan saprofit yang hidup di kayu kayu lunak dan memperoleh bahan makanan dengan memanfaatkan sisa-sisa bahan organik. Jamur tiram termasuk tumbuhan yang tidak berklorofil (tidak memliliki zat hijau daun) sehingga tidak bisa mengolah bahan makanan sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan hidup nya, jamur tiram sangat tergantung pada bahan oranik yang diserap untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan nya. Nutrisi utama yang dibutuhkan jamur tiram adalah sumber karbon yang dapat disediakan melalui berbagai sumber seperti serbuk kayu gergajian dan berbagai limbah organik lain nya. 

Di artikel ini saya akan coba jelaskan Cara budidaya jamur tiram dan analisa bisnisnya. Artikel ini saya buat berdasar informasi dari Pak Aang, Pembudidaya Jamur Tiram di desa Tambakan Kabupaten Subang. Silahkan di baca ini secara lengkap  jangan di skip dan jangan di pindahkan, supaya bisa di mengerti dengan jelas. 

Untuk Cara budidaya Jamur tiram dan analisa bisnis di artikel ini akan saya tentukan jumlah Baglog nya yaitu 1000 Baglog.

Untuk memulai budidaya jamur timar sebanyak 1000 baglog, ada beberpa hal yang harus di persiapkan yaitu :

Kubung

Kubung adalah bangunan tempat menyimpan bag log sebagai media tumbuhnya jamur tiram.

Yang terbuat dari bilik bambu atau Dingding papan  atau tembok permanen. Didalamnya tersusun rak-rak tempat media tumbuh/log jamur tiram. Ukuran kubung bervariasi tergantung dari luas lahan yang dimiliki. Tujuannya untuk menyimpan bag log sesuai dengan persyaratan tumbuh yang dikehendaki jamur tersebut. 

Di perkebunan Pa Aang, kubung yang dimiliki pa aang luasnya adalah 7 X 15 Meter, dan menampung 15.000 bag log. Dengan biaya pembuatan sebesar Rp. 15.000.000,- berbahan kayu dan asbes sebagai atap nya dan dingding menggunakan Jaring Paranet.

Rak

Rak adalah tempat Kubung di simpan, rak berada di dalam kubung. Rak bisa terbuat dari Bambu, Kayu, baja ringan, atau bahan lainya. Rak yang dipakai di perkebunan Pa aang menggunakan bamboo sebagai bahan Rka nya. Rak dalam kubung disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemeliharan dan sirkulasi udara terjaga. Umumnya jarak antara rak ± 75 cm, lebar rak 50 cm, tinggi rak maksimal 3 m, sedangkan 1 kotakan rak besarnya 1 meter X 1 meter, 1 kotakan Rak berisi -/+ 50 Baglog.  Panjangnya Rak disesuaikan dengan kondisi ruangan. 

Baglog

Bag log adalah kantong plastik transparan berisi campuran media tanam jamur.

Plastic yang digunakan adalah plastic ukuran 20 X 35 ketebalan 0.3.

Ada dua acara untuk mendapatkan Baglog, yaitu :

Membeli Baglog yang sudah Jadi atau membuat Baglog sendiri .

Kedua Cara ini memiliki Plus Minus sendiri sendiri, yaitu :

Membeli Baglog 

Plus nya adalah :

- Mudah, karena kita tinggal membelinya.

- Dan Setiap Baglog yang di beli mendapatakan jaminan baglog tersebut di tumbuhi dengan Jamur, apabila tidak di tumbuhi jamur maka baglog yang tidak di tumbuhi jamur tersebut di ganti dengan yang baru oleh penjual.

- Proses pembudidayaan akan lebih simple, baglog yang kita beli bisa langsung disimpan di Rak area budidaya.

Minus nya adalah :

- Biaya Pembelian Baglog sebesar Rp.3000 /Baglog. biaya nya lebih besar dari membuat baglog  sendiri. 

sedangkan Apabila membuat sendiri :

Plus nya adalah :

- Biaya Untuk membuat Baglog -/+ Rp. 2000 per baglog

Minus nya adalah :

- Diperlukan pengetahuan cara membuat baglog yang baik sehingga bisa di tumbuhi dengan jamur yang sehat.

- Apabila baglog gagal di tumbuhi jamur tiram, maka dianggap kerugian. Kalau gagal tumbuh nya 1 atau 2 yaa ga kerasa rugi nya, tapi kalau yang gagal tumbuh itu 20% s/d 100% maka akan rugi banyak.

- Memakan waktu untuk membuat baglog sendiri.

Apabila teman teman tertarik untuk membeli baglog yang sudah siap tanam, silahkan hubungi Pa aang di no WA : 082218627585.

Dan 

Untuk Teman teman yang mau membuat sendiri baglog berikut caranya :

Berikut bahan yang diperlukan dan cara membuat 1000 Baglog.

Sediakan Bahan berupa :

Serbuk gergaji = 1.000 Kg

Dedak = 10 % - 15 % dari serbuk gergaji (Untuk Dedak, hati hati dengan dedak yang tidak murni dedak/campuran dedak dengan sekam yang di haluskan, karena akan merusak pertumbuhan jamur )

Kapur = 20 kg

Tepung Jagung = 12 Kg an

Pencampuran 

Pencampuran serbuk kayu gergaji dengan dedak, kapur dan tepung jagung sesuai takaran untuk mendapatkan komposisi media yang merata. Tujuannya menyediakan sumber hara/nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkemangan jamur tiram sampai siap dipanen. Media untuk pertumbuhan jamur tiram sebaiknya dibuat menyerupai kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam. 

Pengayakan 

Pengayakan adalah kegiatan memisahkan atau menyaring serbuk kayu gergaji yang besar dan kecil/halus sehingga didapatkan serbuk kayu gergaji yang halus dan seragam. Lakukan pengayakan dengan menggunakan ram kawat ukuran 1 cm. Tujuannya untuk mendapatkan media tanam  yang memiliki kepadatan tertentu tanpa merusak kantong plastik ( bag log) dan mendapatkan tingkat pertumbuhan miselia yang merata. 

Setelah dilakukan pengayakan, Campuran bahan diaduk merata dan ditambahkan air bersih hingga mencapai kadar air 60-65%, dapat ditandai bila dikepal dibuka gumpalan serbuk kayu tidak serta merta pecah. hanya mengeluarkan satu tetes air. 

Dan Bahan yang telah dicampur bisa dikomposkan atau yang biasa di sebut pengeraman, pengeraman bisa dilakukan selama 1 hari, 3 hari, 7 hari.

Pengeraman adalah Kegiatan menimbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupnya secara rapat dengan menggunakan plastik. Tujuannya menguraikan senyawa-senayawa kompleks  dengan bantuan mikroba agar diperoleh senyawa-senyawa yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur dan memungkinkan pertumbuhan jamur yang lebih baik. 

Pengisian Media ke Kantung Palstik (Bag log) 

Kegiatan memasukan campuran media ke dalam plastik polipropile (PP) ukuran 20 X 35 ketebalan 0.3, dengan kepadatan tertentu agar miselia jamur dapat tumbuh maksimal dan menghasilkan panen yang optimal. Tujuannya menyediakan media tanam bagi bibit jamur. Ada beberapa prosedur yang harus di perhatikan dan dilakukan untuk membuat baglog hingga baglog siap di simpan di Rak pembudidayaan.

Prosedur pelaksanaan pengisian media kekantong plastik (bag log) antara lain ; 

Campuran serbuk gergaji yang sudah dikompos dimasukan kedalam kantong plastik. 

Pada saat memasukan media tanam, jangan lupa dasar plastic yang lancipnya di lipat kedalam, sehingga dasar plastic berbentuk bulat.

Padatkan campuran media tanam di dalam plastik.

Setelah padat media tanam di dalam plastik, ikat ujung plastic menggunakan tali raffia.

Sterilisasi 

Sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menonaktifkan mikroba, baik bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat menganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lain yang tidak dikendaki. Sterilisasi dilakukan pada suhu 70° C selama 5 – 8  jam.

Pendinginan 

Proses pendinginan merupakan suatu upaya mkenurunan suhu media tanam setelah disterilkan agar bibit yang akan dimasukkan ke dalam bag log tidak mati. Pendinginan dilakukan 8 – 12 jam sebelum dinokulasi. Temperatur yangdiinginkan adalah 30 - 35°C.  Prosedur pelaksanaannya antara lain : 

Keluarkan bag log dari drum yang sudah disterilisasikan 

Diamkan dialam ruangan sebelum dilakukan inokulasi (pemberian bibit) 

Pendinginan dilakukan hingga temperatur mencapai 30 -35°C 

Inokulasi Bibit (Penanaman Bibit) 

Penanaman Bibit Tujuannya adalah menumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga menghasilkan jamur yang siap panen. Prosedur pelaksanaan inokulasi bibit antara Inokulasi adalah proses pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakan induk kedalam media tanaman lain.

Inkubasi 

Inkubasi adalah menyimpan atau menempatkaqn media tanam yang telah diinokulasi pada kondisi ruang tertentu agar miselia jamur tumbuh. Tujuanya adalah untuk mendapatkan pertumbuhan miselia. 

Suhu ruang pertumbuhan miselia jamur antara 28–30 ºC utk mempercepat pertumbuhan miselium 

Media baglog yg telah dinokulasi dipindahkan dalam ruang inkubasi 

Inkubasi dilakukan hingga seluruh permukaan media tumbuh dalam baglog berwarna putih merata setelah 20-30 hari. 

Tutup kubung serapat mungkin sehingga cahaya matahari minimal, kendalikan suhu ruang kubung mencapai 25 – 33oC. 

Pemindahan ke Tempat Budidaya 

Baglog yang telah putih ditumbuhi miselium dipindahkan ke kumbung budidaya 

Baglog yang miseliumnya sudah putih dan ada penebalan dibuka cincin bambunya agar jamure bisa tumbuh. 

Perawatan 

Baglog yang telah dibuka cincin dirawat dengan melakukan penyiraman secara kabut untuk mempercepat pertumbuhan pinhead jamur 

Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung adalah menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan jamur 

Apabila kelembaban kurang, pinhead mati dan jika terlkalu lembab jamur menjadi basah 

 Pemanenan 

Ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen adalah ; 

Tudung belum keriting  

Warna belum pudar  

Spora belum dilepaskan  

Tekstur masih kokoh dan lentur  

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah: 

Panen dilakukan dengan mencabut  

Tanpa menyisakan bagian jamur  

Bersih dan tidak berceceran  

Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead, ukuran jamur cukup dan jamur tidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi harga dipasar 

Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih menempel pada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit 

Baglog bisa disimpan di rak budidaya selama 3 bulan dan bisa di panen sebesar -/+ 0. 4 kg per baglog yang di Panen selama 3 bulan kedepan. 

Jadi apabila 1000 baglog yang di budidaya maka akan terkumpul jamur tiram  sebanyak -/+ 400 an.

Penyiraman 

Penyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan atau pengkabutan dengan menggunakan air  bersih yang ditujukan pada ruang kubung dan media tumbuh jamur, tujuan untuk menjaga kelembaban kubung. 

Pengendalian hama dan penyakit 

Umumnya hama dan penyakit utama pada jamur tiram adalah tikus, dapat dikendalikan dengan menggunakan seng sebagai pembatas bangunan kubung agar tidak naik keatas atau lem tikus. Pada malam hari sering dilakukan pengecekan kubung untuk mengusir tikus. 

Pengaturan Suhu Ruangan 

Membuka dan menutup pintu dan jendela (ventilasi) kubung dan untuk mengatur suhu dan kelembaban agar sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan. Tujuanya untuk mendapatkan pertumbuhan jamaur yang optimal. Agar pertumbuhan jamur optimal diperlukan suhu ruangan dalam kubung 28 - 30°C dan kelembaban sebesar 50 -60% pada saat inkubasi. Sedangkan suhu pada pembentukan tubuh buah sampai panen berkisar antara 22 -28 °C dengan kelembaban 90 – 95%. Apabila kelembaban kurang, maka substrat tanaman akan mengering. 

Syarat lingkungan yang dibutuhkan pertumbuhan dan perkembangan jamur 

tiram antara lain :

Kadar Air 

Kandungan air dalam substrak berkisar 60-65% 

Apabila kondisi kering maka pertumbuhan akan terganggu atau berhenti begitu pula sebaliknya apabila kadar air terlalu tinggi maka miselium akan membusuk dan mati 

Penyemprotan air dalam ruangan dapat dilakukan untuk mengatur suhu dan kelembaban. 

Suhu 

Suhu dipertahankan berkisar antara 16 – 22 º C 

Kelembaban  

Kelembaban udara selama masa pertumbuhan miselium dipertahankan antara 60-

70% 

Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan antara 80-90%  

Cahaya 

Pertumbuhan jamur sangat peka terhadap cahaya matahari secara langsung 

Cahaya tidak langsung (cahaya pantul biasa ± 50-15000 lux) bermanfaat dalam perangsangan awal terbentuknya tubuh buah. 

Pada pertumbuhan miselium tidak diperlukan cahaya 

Intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur sekitar 200 lux 

(10%) 

Aerasi 

Dua komponen penting dalam udara yang berpengaruh pada pertumbuhan jamur yaitu oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Oksigen merupakan unsur penting dalam respirasi sel. Sumber energi dalam sel dioksida menjadi karbondioksida. Konsentrasi karbondioksida (CO2) yang terelalu banyak dalam kumbung menyebabkan pertumbuhan jamur tidak normal. Di dalam kumbung jamur konsentrasi CO2 tidak boleh lebih dari 0,02%. 

Tingkat Keasaman (pH) 

Tingkat keasaman media tanam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mempengaruhi penyerapan air dan hara, bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur lain yang akan menganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri, pH optimum pada media tanam berkisar 6-7. 

Dari paparan diatas dapat di ambil satu analisa bisnis untuk budidaya 1000 baglog jamur tiram yaitu segai berikut :

Untuk pembuatan kubung, apabila kita berniat ujicoba dulu maka bisa dilakukan di tempat tertutup lainnya, seperti di bagian rumah yang tidak terpakai atau di bagian luar rumah kita tertutup atau di buat tertutup, silahkan di kondisikan sesuai dengan keadaan lokasi yang teman teman miliki.

Sehingga kita anggap biaya Kubung Rp. 0

Untuk pembuatan rak dari bambu, rak Rp. 150.000 s/d Rp. 200.000 (Kalau bamboo nya beli, kalau bisa memanfaatkan yang gratis lebih bagus.

Tenaga kerja, semua dikerjakan sendiri sehingga tenaga kerja Rp. 0

Untuk Baglog, apabila :

Membeli @Rp. 3.000 X 1000 = Rp. 3.000.0000

Membuat sendiri @Rp. 2.000 X 1000 = Rp. 2.000.000, biaya ini murni membuat baglog nya saja, belum termasuk biaya pembuatan, drum sterilasai, kompor gas dan peralatan lain. Dan juga biaya pembuatan bibit jamur. 

Hasil Panen :

1000 baglog X 0.4 Kg = 400 Kg

400 Kg X Rp. 10.000 /Kg = 4.000.000

Maka keuntungan nya adalah 

4.000.000 – 3.000.000 = Rp. 1.000.000 untuk membeli baglog

4.000.000 – 2.000.000 = Rp. 2.000.000 untuk membuat sendiri baglog

Yang perlu diingat adalah, keuntungan tersebut adalah pendapatan selama budidaya 3 Bulan.

Terasa kecil ? yaa begitu lah disetiap usaha agro bisnis, semua hasil tergantung dari seberapa banyak yang kita budidayakan, semakin banyak kita budidaya kan maka hasilnya akan semakin banyak pula den berbanding lurus dengan modal yang di keluarkan akan semakin banyak pula. 

Menurut pengalaman dari pa aang sebaiknya minmal membuat langsung untuk 15.000 baglog, karena mengurus 1000 baglog, capenya sama dengan mengurus 1000 baglog.

Coba bayangkan kalau membudidaya 15.000 atau maksimal bisa 20.000 bag log, karena dengan kubung seluas 7 Meter X 15 Meter  bisa menampung 15.000 s/d 20.000 bag log, maka hasilnya akan lumayan. Apalagi kalau kita punya beberapa kubung maka inshaallah kita akan lebih cepat naik haji..inshaallaah…aammiinn.

Demikian teman teman sekilas cara budidaya jamur tiram dan analisa bisnisnya. Semoga bermanfaat..

Terimakasih sudah menonton video tentang ini  silahkan bagi yang mau membaca mengenai budidaya jamur tiram ini silahkan kunjungi Biksen tipi.

Salam sehat untuk kita semua,

Asslamualaikum Wr Wb


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.