CARA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)

 

Assalamualaikum wr wb

Salam sehat untuk kita semua

Ternak ayam potong. Sebenarnya dari dulu saya kurang begitu suka dengan ternak ayam, karena kalau saya berada di dekat kandang ayam tercium bau kandang dan kotoran ayam nya yang membuat saya tidak suka. Akan tetapi setelah saya berkunjung ke kandang teman yang mau di jual, saya mulai tertarik ternak ayam, karena di kandang nya tidak tercium bau ayam dan yang menggiurkan adalah cerita dari teman bahwa keuntungan dari usaha tersebut yang nilainya fantastis. Dari cerita teman tersebut dengan memelihara ternak ayam sebanyak 80.000 ekor, keuntungan yang di dapat berkisar 350 jt s/d 450 jt per 35 Hari.

Sekarang kita cari tahu bagaimana cara ternak ayam pedaging atau ayam boiler tersebut.

Selamat Membaca dan semoga bermanfaat yaa.

Untuk memulai ternak ayam pedaging pertama yang harus kita sediakan tentunya adalah kandang ayam nya.

Kandang ayam untuk ayam potong atau ayam boiler terdapat 3 Tipe Kandang yaitu:

kandang open house (terbuka),

close house (tertutup)

dan semi close house (terbuka-tertutup).

Tipe Kandang Open House (Terbuka)

Berdasarkan namanya, tipe kandang ayam broiler jenis open house adalah jenis kandang ayam yang memiliki dinding terbuka.

Terdapat beberapa tipe kandang ayam broiler jenis open house yang harus kamu tahu. Berikut ini penjelasan jenis-jenis kandang ayam open house

Kandang Ayam Panggung

Tipe kandang ayam panggung lantai dasar kandangnya berada di atas permukaan tanah dengan ketinggian tertentu. Jenis kandang ayam ini biasa dipilih oleh peternak yang berada di tempat bersuhu tinggi.

Kandang Ayam Postal

Berbeda dengan tipe kandang ayam panggung, lantai dasar kandang postal berada tepat di permukaan tanah.

Tipe Kandang Close House (Tertutup)

Tipe kandang ayam broiler yang umum digunakan adalah tipe close house atau jenis kandang tertutup.

Tipe kandang ayam broiler jenis close house juga sangat bergantung pada kinerja mesin. Jika mesin bermasalah, maka ayam broiler dalam kandang akan terkena dampaknya. Adapun tipe kadang ayam close house terdiri dari dua jenis, berikut penjelasannya.

Kandang Ayam Tunnel Ventilation System

Tipe kandang ayam broiler modern pada jenis close house dengan sistem tunnel memiliki prinsip seperti terowongan. Dimana udara masuk melalui bagian depan dan mengalir di sepanjang kandang menuju bagian belakang, kemudian dikeluarkan dengan exhaust fan.

Kandang Ayam Cross Flow

Tipe kandang cross flow mengalirkan udara yang masuk ke exhaust fan secara tegak lurus terhadap panjang bangunan. Ini karena exhaust fan terpasang di setiap sisi dan inlet (udara masuk) berada tepat di posisi berseberangan.

Tipe Kandang Semi Close House (Terbuka-Tertutup)

Tipe kandang ayam broiler jenis semi close house adalah inovasi tipe kandang open house dengan penambahan alat tertentu. Dikatakan semi close house karena tipe kandang ini terbuka untuk memperoleh cahaya matahari di siang hari, tapi tetap terfilter.

Setelah menentukan jenis kandang yang akan kita gunakan, maka langkah selanjutnya adalah menenukan ukuran kandang ayam.

Mengapa ukuran bersifat penting ? Karena dari ukuran kandang kita dapat mengetahui seberapa banyak ayam yang aka kita budidayakan dan pada akhirnya kita bisa mempersiapkan seberapa besar modal yang harus kita persiapkan.

Ukuran Ideal Kandang

Di Indonesia, kebanyakan para peternak mengisi tiap meter persegi (m2) dengan 8 sampai 12 ekor ayam potong broiler. Untuk tinggi kandangnya sendiri biasanya berada pada kisaran 2,25 sampai 2,5 meter. Untuk lebarnya itu biasanya 4 sampai 8 meter dengan panjang kandang disesuaikan dengan lahan tersedia atau sesuai dengan keinginan.

Tingkat Kepadatan Populasi

Nah, selain ukuran kandang kita juga perlu mengetahui tingkat kepadatan populasi berdasarkan umur ayam. Untuk menentukan jumlah kepadatan suatu kandang kita bisa menggunakan hitungan berikut:

                Umur Populasi

Kepadatan Ayam (m2)

1 Hari – 1 Minggu

40 – 50 ekor

1 Minggu - 2 Minggu

20 – 25 ekor

> 2 Minggu

8 – 12 ekor

Demikan tingkat kepadatan yang ideal atau bisa ditoleransi agar suhu kandang tidak cepat panas. Tubuh ayam broiler pun tidak akan cepat kehilangan energinya akibat panas yang berada di dalam kandang, sebaiknya diawal budidaya dilakukan minimal kepadatan ayam yang di pilih untuk meminimalisir kematian.

DOC Ayam Broiler

Doc merupakan singkatan dari Day Old Chick yang merupakan istilah untuk anak ayam yang berumur satu hari.

DOC broiler Berat DOC ayam potong/ broiler paling ideal yaitu 39 gram. Pembelian bibit DOC per box isi 100 ekor. Kadang-kadang penjual bibit memberi lebih sekitar 2-5 ekor bibit per box-nya.

Lalu apa saja jenis-jenis DOC ayam broiler dan mana yang paling baik dibudidayakan di Indonesia? Perkembangan teknologi perkawinan dan genetika dalam menghasilkan DOC ayam broiler sangat berubah pesat. Dari waktu ke waktu setiap DOC mengalami peningkatan kualitas.

Beberapa jenis DOC ayam broiler yang sering dibudidayakan di Indonesia seperti:

DOC Cobb

Jenis ayam pedaging yang paling banyak dikembangbiakkan di Indonesia. DOC Cobb berasal dari persilangan bangsa ayam Plymouth Rock USA dengan White Cornish. Ciri-ciri secara fisik DOC cobb yaitu terdapat DOC berbulu hitam diantara DOC yang berwara kuning. Jenis ayam ini memiliki kelebihan memiliki titik tekan pada perbaikan FCR, pengembangan genetik diarahkan pada pembentukan daging di bagian dada, mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis (heat stress) serta produksinya yang efisien (bobot badan 1,8 – 2 kg; FCR 1,65).

DOC Ross

Asal-usul jenis ayam ini berasal dari persilangan bangsa ayam Cornish dengan bangsa ayam yang berasal dari Inggris. DOC ini memiliki ciri warna bulu kuning. Jenis ini memilki keunggulan yaitu FCR yang efisien, laju pertumbuhan yang lebih cepat, daya hidup lebih bagus, dan berfokus pada pengembangan kekuatan kaki sebagai penyeimbang berat badan.

DOC Hybro

Ayam Hybro ini berasal dari pembibitan Euribrid yang berpusat di Belanda. Ayam ini unggul pada kekuatan dan daya hidup, mampu menjaga keseimbangan antara sifat broiler dengan breeder, memiliki performa bagus pada iklim tropis, serta tahan terhadap penyakit ascites dan fokus pengembangan genetik pada hasil maupun produk karkas.

DOC Lohmann

DOC Lohman banyak ditemukan di pasaran dengan kode MB202 yang diproduksi oleh Japfa. Keunggulannya antara lain Berperforma tinggi, pertumbuhan Berkualitas dengan FCR yang bagus, dan Menghasilkan karkas yang seimbang.

Cara Pemberian Pakan dan Minum Ayam Potong/Broiler

Pemilihan Jenis Tempat Pakan

Tempat pakan dan minum ayam juga perlu diperhatikan. Tempat pakan berfungsi agar pakan tidak tercecer. Tempat pakan berbeda antara ayam kecil dan ayam besar. Berikut adalah beberapa jenis tempat pakan ayam:

Feeder Chick Tray

Feeder Chick TrayFeeder chick tray merupakan tempat pakan untuk DOC dengan bentuk seperti nampan untuk memudahkan DOC makan. Feeder chick tray dapat digunakan DOC sampai ayam umur tujuh hari. Pergantian feeder chick tray ke tempat pakan galon dilakukan secara bertahap dengan tujuan untuk memberi kesempatan pada ayam supaya dapat beradaptasi dan mampu menjangkau pakan di galon terlebih dahulu secara sempurna. Kelemahan dari tempat pakan ini adalah pakan mudah sekali tercampur dengan sekam atau kotoran ayam sehingga harus sering dibersihkan.

Baby Chick Feeder

Baby Chick FeederBaby chick feeder biasa digunakan untuk DOC hampir sama dengan feeder chick tray. Kelebihannya dibanding dengan feeder chick tray yaitu sekam dan kotoran ayam pada baby chick feeder tidak mudah masuk dan tercampur dengan pakan. Dengan demikian, pakan lebih bersih dan tidak mudah tercecer.

Tempat pakan galon (tabung) / gantung (hanging feeder)

hanging feeder Tempat pakan galon terdiri atas bagian piringan dan tabung yang dikaitkan oleh kawat. Tingginya bisa diatur sesuai dengan umur ayam sehingga bisa mengatur sedikit atau banyaknya pakan yang keluar dari piringan. Tempat pakan galon digunakan ketika broiler sudah berumur tujuh hari. Namun, bagian yang dipakai awalnya adalah piringannya saja, lalu secara bertahap dipasang tabungnya dan digantung sesuai dengan tinggi ayam. Ada tiga ukuran galon, yaitu 7 kg, 5 kg, dan 3 kg.

Tempat Pakan Ayam Otomatis (Pan Feeder System)

Tempat Pakan Otomatis (Pan Feeder System) – adalah tempat Pakan Dengan teknologi Terbaru Yang Berfungsi untuk mendistribusikan Pakan ke pada ayam secara berkala dengan otomatis, Sehingga mengurangi terjadinya kesalahan manusia (Human error). Sehingga bobot ayam tetap terjaga. pergerakan pakan dibantu oleh motor listrik.

Pemilihan Jenis Tempat Minum

Untuk memenuhi kebutuhan air pada broiler, diperlukan tempat minum dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik. Berikut adalah beberapa jenis tempat minum ayam:

Tempat Minum Manual

Tempat minum ini digunakan saat ayam baru datang sampai umur sekitar 6 hari tergantung perkembangan ayam, setelah ayam bisa minum ditempat minum yang besar tempat minum ini tidak lagi digunakan. Kapasitas tempat minum ini mulai dari 3,6 -7,2  liter.

Tempat minum Ayam Otomatis

Tempat minum didesain otomatis air mengisi dengan sendirinya. ada 2 model tempat minum ayam otomatis. yaitu bell drinker dan nipple drinker.

bell drinker

nipple drinker

Pemeliharaan Ayam Pedaging

Ada beberapa cara dan proses yang harus dilakukan dalam memelihara ayam pedaging agar hasil daging bisa berkualitas. Karena itu, Kitaperlu mengawasi kondisi ayam Kita dari waktu ke waktu. Beberapa langkah tersebut bisa kita ikuti dengan beberapa langkah berikut ini:

Saat bibit ayam diterima, biasanya ayam akan terlihat lemas dan kelelahan akibat perjalanan. Untuk mengembalikan kondisi ayam, bisa menambahkan vitamin supaya ayam kembali fit.

Untuk minggu pertama, bibit ayam pedaging harus masuk dalam inkubator atau bisa juga menggunakan indukan.

Langsung berikan pakan dan minum air hangat dengan jenis pakan crumbles (butiran).

Untuk minggu kedua, suhu pemanas kandang bisa dikurangi dan jenis pakan yang digunakan masih berjenis crumbles (butiran).

Sedangkan pada hari ke-15 atau minggu ketiga, bibit ayam sudah tidak membutuhkan pemanas kandang.

Hari ke-22 atau minggu keempat, bulu ayam akan mulai tumbuh sehingga kebutuhan pakan bertambah sebanyak 2 kali lipat.

Untuk minggu kelima dan seterusnya, pembersihan kandang harus dilakukan dengan teratur sebab ayam sudah mulai menghasilkan kotoran yang banyak.

Suhu kandang juga penting untuk Kitaperhatikan. Sebagai tanda, Kitabisa memperhatikan pola ayam dalam kandang. Biasanya a yam akan bergerombol jika suhu terlalu dingin. Sedangkan jika ayam merasa suhu terlalu panas, mereka akan cenderung menjauh dari lampu. Kadang kala, ayam juga bisa mengalami sakit. Perhatikan apakah ada ayam yang menunjukkan gejala yang tidak biasa. Jika hal ini terjadi, segera pisahkan ayam tersebut dari kawanan supaya ayam-ayam lainnya tidak tertular. Jika diperlukan, ayam segera diberi vaksin supaya kembali sehat.

Pemberian Pakan dan Minum

Pakan merupakan penentu kualitas ayam yang Kita ternak. Perlu diperhatikan ayam pedaging juga harus mendapatkan nutrisi pakan yang cukup seperti lemak, protein, mineral, karbohidrat dan juga vitamin agar bisa menghasilkan daging yang berkualitas. Pakan ayam broiler yang paling banyak digunakan adalah pakan konsentrat atau BR namun juga bisa diberikan pakan berupa biji bijian dan juga bekatul. Apabila menggunakan pakan dari pabrik, seperti Comfeed, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam.

Keberhasilan panen ayam broiler 70% dipengaruhi pada pemberian pakan yang bagus. Selain itu, pakan juga menghabiskan biaya produksi terbesar. Efisiensi penggunaan pakan adalah faktor utama untuk  menentukan biaya per kilogram dari daging ayam.

Untuk ternak ayam potong sendiri pemberian pakan di bagi 2 kategori berdasarkan pertumbuhan ayam.

Tahap Pertama / Starter

Pemberian pakan dari umur 1 – 20 hari atau 1 hari sampai umur 3 minggu dengan kandungan gizi pakan meliputi protein 22 – 24%. lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7 – 0,9%, ME: 2800 – 3500 kkal/lg makanan.

Tahap Finisher / Tahap Akhir

Pada bagian ini umur 21 – panen. Kualitas pakan mengandung protein 18,1 – 21,2%, lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7 – 0,9% dan energi (ME): 2900 – 3400 kkal/kg.

Kuantitas konsumsi pakan adalah sebagai berikut :

Minggu ke – 1 umur ayam 1 – 7 hari dengan pakan 15 gram/ekor/hari

Minggu ke – 2 umur ayam 8 – 14 hari dengan pakan 45 gram/ekor/hari

Minggu ke – 3 umur ayam 15 – 21 hari dengan pakan  50 gram/ekor/hari

Minggu ke – 4 umur ayam 22 – 28 hari dengan pakan 75 gram/ekor/hari

Minggu ke – 5 umur ayam 29 – 35 hari dengan pakan 100 gram/ekor/hari

Pemberian pakan untuk ayam potong tidak boleh dibatasi (adlibitum). Pastikan tempat pakan dan minum ayam potong selalu terisi agar berat badan ayam cepat bertambah.

Untuk ketinggian tempat pakan dan minum harus digantung setinggi dada ayam dan tempat air minum harus dicuci setiap pagi. Perlu dicatat juga jumlah pakan yang sudah diberikan dan juga sisa pakan yang tersisa. Pakan merupakan bagian terpenting dalam pemeliharaan.

Supaya pemberian pakan lebih efisien, sehingga dapat menekan biaya produksi, maka diperlukan cara penghitungan rasio konsumsi pakan terhadap peningkatan berat badan atau Feed Conversion Ratio (FCR) menghitung fcr ayam broilerFeed Convertion Ratio (FCR) merupakan perbandingan jumlah pakan yang digunakan dengan jumlah bobot ayam broiler yang dihasilkan. Nilai FCR semakin kecil, menunjukkan kondisi usaha ternak ayam broiler semakin baik. Angka konversi ransum yang kecil berarti jumlah ransum yang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit. Jika semakin tinggi konversi ransum berarti semakin boros ransum yang digunakan.tabel standar performa mingguan ayam broilerSecara umum, keberhasilan dalam beternak ayam potong sangat dipengaruhi oleh pemberian pakan. Semakin baik dan berkualitas pakan yang diberikan, maka akan semakin baik hasil panen yang didapatkan. Untuk menghitung FCR inilah Rumusnya FCR = pakan total (kg) : bobot total ayam hidup (kg)

 

VAKSIN DAN VAKSINASI

Vaksin adalah mikroorganisme penyebab penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan dan mempunyai sifat imunogenik (immunogenic). Imunogenik artinya dapat merangsang/menstimulasi pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh.

Vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh supaya tubuh dapat membentuk kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dalam vaksin tersebut. Misalnya ayam broiler divaksin dengan vaksin ND agar ayam broiler tahan terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh paramyxovirus (virus penyebab ND).

CARA PENYIMPANAN VAKSIN

Vaksin harus disimpan dalam refrigerator (lemari es/kulkas) bersuhu 2-8˚C (bukan freezer), terhindar dari panas dan sinar matahari langsung.

Apabila hendak mengangkut vaksin ke tempat yang jauh, vaksin harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki daya isolasi cukup baik terhadap suhu luar (misal: termos atau sterofoam box), dengan diberi es batu di dalamnya.

ice box untuke menyimpan vaksin ayam dalam perjalanan

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT VAKSINASI

Jenis, dosis, dan waktu pemberian vaksin harus tepat. Vaksin belum kadaluwarsa.

Pastikan ayam yang akan divaksin dalam kondisi sehat (ayam sakit tidak boleh divaksin).

Jangan melakukan kegiatan vaksinasi saat suhu udara sangat panas (maksimal 29˚C).

Gunakan wadah yang berbahan dasar plastik, hindari wadah yang terbuat dari logam.

Air yang digunakan harus baru dan segar, pH 6.5–7.5, bebas klorin dan desinfektan.

Cuci tempat vaksin dan alat vaksinasi dengan air biasa, tanpa klorin atau desinfektan.

Vaksinator harus terlatih, tata cara dan prosedur vaksinasi harus diikuti dengan benar.

Segera berikan suplemen ayam broiler atau multivitamin setelah vaksinasi untuk mengurangi stress.

METODE VAKSINASI AYAM BROILER

Secara umum ada 3 metode vaksinasi ayam broiler: suntik, tetes mata dan air minum.

 VAKSINASI MELALUI AIR MINUM

Pemakaian klorin dan desinfektan air minum dihentikan 24 jam sebelum vaksinasi. Ayam dipuasakan 1-2 jam sebelum vaksinasi. Jika suhu lebih dari 30˚C sebaiknya 1 jam saja.

Disiapkan air, susu skim, dan vaksin dalam jumlah yang tepat. Jumlah air yang dibutuhkan adalah sejumlah air yang habis diminum ayam selama 1-2 jam.

Karena setiap 1.000 ekor ayam membutuhkan 1 liter air untuk setiap umur, maka dapat digunakan rumusan sebagai berikut:

Jumlah air yang dibutuhkan  =  (Jumlah Ayam  x  Umur Ayam)/1000

Setelah jumlah air ditentukan, susu skim dengan dosis 2 gram per liter air dimasukkan dalam air minum. Untuk daerah beriklim panas sebaiknya ditambahkan es batu. Susu skim berfungsi sebagai pelindung vaksin dari berinteraksi dengan bahan-bahan dalam air untuk menjaga kualitas vaksin.

Untuk daerah dengan kualitas air kurang bagus, disarankan untuk meningkatkan dosis susu skim dan/atau merebus air yang akan digunakan untuk vaksinasi.

Vaksin dicampurkan ke dalam air yang telah disiapkan, aduk hingga rata dan segera tuang ke tempat minum yang telah disediakan.

Agar pembagian vaksin merata, harus dihitung jumlah larutan vaksin yang harus dituang di setiap tempat minum (kontrol distribusi vaksin).

Jumlah air di setiap tempat minum  =  Jumlah Air/Jumlah Tempat Minum

Botol dan tutup botol bekas vaksin harus dibakar atau direndam dalam desinfektan.

 VAKSINASI TETES

Penting untuk diperhatikan bahwa proses penetesan ke dalam mata haruslah tepat dan vaksin harus terserap sempurna ke dalam kelopak mata. Jangan terburu-buru melepaskan ayam jika tetesan belum terserap sempurna.

Harus dihindari penjaringan ayam yang terlalu banyak (maksimal 200 ekor sekali jaring), agar ayam tidak stres terlalu lama ketika menunggu divaksin.

Untuk menghindari turunnya efektifitas vaksin, sebaiknya larutan vaksin dibagi kedalam beberapa alat penetes sesuai jumlah vaksinator (setelah dilarutkan, vaksin harus habis dalam waktu 30 menit).

VAKSINASI SUNTIK

Sebelum dilakukan vaksinasi harus dicek dulu fungsi injektor dengan cara dilakukan uji coba dengan air. Jika injektor rusak atau tidak lancar, jangan digunakan. Jika kotor, dicuci dengan air panas.

Vaksin yang keluar dari refrigerator sebaiknya ditunggu beberapa saat sampai suhunya mendekati suhu lingkungan. Dapat juga dilakukan thawing dengan cara vaksin dari refrigerator direndam dalam air biasa agar lebih cepat mencapai suhu lingkungan.

Sebelum atau saat melakukan kegiatan vaksinasi, sesering mungkin botol vaksin dikocok untuk menghindari pengendapan komponen vaksin.

JADWAL VAKSINASI AYAM BROILER

Jadwal Vaksinasi Ayam Broiler Vaksin yang dipakai untuk ayam pedaging merupakan vaksin inaktif dengan subtipe yang sama pada unggas sehat yang juga baik digunakan untuk cara mengatasi ayam pilek. Ayam pedaging bisa diberikan vaksin saat berumur 4 hari dengan cara suntik subkutan/dibawah kulit. Selain melalui suntikan subkutan, cara pemberian vaksin juga bisa dilakukan dengan cara tetes mata, tetes hidung, dan metode spray. Namun dari semua cara pemberian vaksin, tetes mata dan juga hidung menjadi metode yang paling mudah dilakukan. Sedangkan untuk jadwal pemberian vaksin selengkapnya bisa dilihat berikut ini.

Pemberian vaksin ND DOC F diberikan ayam umur 3 hingga 4 hari dan ayam umur 21 hari serta setiap satu ekor ayam diberikan satu dosis (1 ml).

Pemberian vaksin Gumboro diberikan pada ayam umur 10 hari dengan dosis sesuai dengan anjuran.

Pemberian vaksin ND DOC K (Komacox) diberikan pada ayam umur 42 hari dan merupakan pemberian ND terakhir.

Sedangkan untuk jadwal pemberian mineral, vitamin dan juga obat antibiotik adalah sebagai berikut:

Pada anak ayam umur 1 hingga 2 hari dapat diberikan vitamin, mineral, dan obat antibiotik yang merupakan obat anti stress.

Pada umur 3 hingga 5 hari diberi bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral/feed suplement.

Pada umur 6 hari dan selanjutnya diberikan obat pencegah penyakit berak darah (coccidiosis) yaitu coccidiostat. Obat ini diberikan secara rutin secara 3 hari berturut-turut, lalu 2 hari berhenti dan seterusnya.

Jangan lupa untuk memprogram jadwal vaksin agar pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler semakin optimal.

Permodalan

Permodalan, kenapa saya mencantumkan poin tentang modal, karena modal sangat memegang peranan penting yang berhubungan dengan biaya produksi ternak ayam boiler ini. Semakin banyak ayam yang kita ternak maka semakin besar pula biaya yang diperlukan. Sistem atau skema permodalan menghitung modal awal hingga hasil keuntungan yang disesuaikan dengan bisnis yang dijalankan. Berikut terdapat tiga macam skema permodalan yang dapat dipilih untuk memulai budidaya ayam potong broiler.

Kemitraan

Kemitraan sendiri merupakan salah satu skema permodalan dalam usaha peternakan. Biasanya kemitraan ini adalah jalinan kerjasama antara perusahaan dengan peternak. Kemitraan ini akan bersifat kontrak pada umumnya.

Terdapat dua pihak dalam kemitraan yaitu pihak peternak yang menyediakan tenaga kerja dan kandang untuk mengurus ayam dan yang kedua pihak pemodal yang seluruh modalnya merupakan tanggung jawab dari perusahaan mitra.

Hasil panen kurang lebih akan diambil oleh mitra di mana sistem bagi hasilnya sendiri disesuaikan dengan kontrak atau perjanjian yang telah dibuat. Biasanya peternak hanya menerima hasil yang lumayan kecil mengingat peternak tidak menanggung resiko.

Begitu pula apabila terjadi gagal panen, peternak tidak menanggung resiko untuk bibit hingga pakan ayam broiler. Meski begitu, dalam perjanjian kontrak sudah dibahas bagaimana dan apa yang akan terjadi apabila gagal panen. Kedua pihak harus nego dari awal perjanjian.

Semi Kemitraan

Skema permodalan lainnya juga ada semi kemitraan. Semi kemitraan, sesuai namanya, hampir mirip dengan kemitraan namun bedanya jalinan kerjasama antara peternak dan mitra hanya memberikan pinjaman berupa bibit dan pakan.

 

Peternak harus memiliki kandang sendiri dan tentu juga mengelolanya. Peternak ini cukup memiliki risiko namun pendapatannya lebih baik daripada sistem kemitraan. Contohnya, jika terjadi gagal panen, peternak memiliki hutang membayar biaya tersebut kepada mitranya.

Mitra juga akan kebagian hasil yang baik dalam penjualan ayam broiler oleh peternak. Keduanya diuntungkan dalam sistem semi kemitraan. Peternak yang menjual ayam potong broiler sesuai harga pasar akan menerima uang bersih hasil penjualan dikurangi modal yang sudah dipinjamkan.

Mandiri

Sistem permodalan yang ada dilakukan pada perkiraan perhitungan pendapatan di atas disebut juga sebagai permodalan mandiri. Tidak terikat mitra manapun sehingga peternak bebas mengelola peternakannya. Namun, begitu pula dengan resiko yang ditanggung cukup besar. Bila mengalami kerugian, peternak akan mengalami rugi yang besar. Kita juga bisa ikut beternak dengan mengikuti sistem kemitraan, sehingga biasanya minim resiko dibandingkan dengan mandiri.

Demikian tentang permodalan, silahkan disesuaikan dengan kondisi modal yang kita miliki.

Apabila ingin melihat video nya silahkan yaa..

 


 

Terimakasih sudah berkunjung ke Blognya Biksen Akuaponik, semoga bermanfaat.

Salam Sehat untuk kita semua.

Asalamualaikum wr wb.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.