Assalamualaikum wr wb
Salam sehat untuk kita semua
Ternak ayam potong. Sebenarnya dari dulu saya kurang begitu
suka dengan ternak ayam, karena kalau saya berada di dekat kandang ayam tercium
bau kandang dan kotoran ayam nya yang membuat saya tidak suka. Akan tetapi
setelah saya berkunjung ke kandang teman yang mau di jual, saya mulai tertarik
ternak ayam, karena di kandang nya tidak tercium bau ayam dan yang menggiurkan
adalah cerita dari teman bahwa keuntungan dari usaha tersebut yang nilainya
fantastis. Dari cerita teman tersebut dengan memelihara ternak ayam sebanyak 80.000
ekor, keuntungan yang di dapat berkisar 350 jt s/d 450 jt per 35 Hari.
Sekarang kita cari tahu bagaimana cara ternak ayam pedaging
atau ayam boiler tersebut.
Selamat Membaca dan semoga bermanfaat yaa.
Untuk memulai ternak ayam pedaging pertama yang harus kita
sediakan tentunya adalah kandang ayam nya.
Kandang ayam untuk
ayam potong atau ayam boiler terdapat 3 Tipe Kandang yaitu:
kandang open house
(terbuka),
close house
(tertutup)
dan semi close house
(terbuka-tertutup).
Tipe Kandang Open
House (Terbuka)
Berdasarkan namanya, tipe kandang ayam broiler jenis open
house adalah jenis kandang ayam yang memiliki dinding terbuka.
Terdapat beberapa tipe kandang ayam broiler jenis open house
yang harus kamu tahu. Berikut ini penjelasan jenis-jenis kandang ayam open
house
Kandang Ayam Panggung
Tipe kandang ayam panggung lantai dasar kandangnya berada di
atas permukaan tanah dengan ketinggian tertentu. Jenis kandang ayam ini biasa
dipilih oleh peternak yang berada di tempat bersuhu tinggi.
Kandang Ayam Postal
Berbeda dengan tipe kandang ayam panggung, lantai dasar
kandang postal berada tepat di permukaan tanah.
Tipe Kandang Close
House (Tertutup)
Tipe kandang ayam broiler yang umum digunakan adalah tipe
close house atau jenis kandang tertutup.
Tipe kandang ayam broiler jenis close house juga sangat
bergantung pada kinerja mesin. Jika mesin bermasalah, maka ayam broiler dalam
kandang akan terkena dampaknya. Adapun tipe kadang ayam close house terdiri
dari dua jenis, berikut penjelasannya.
Kandang Ayam Tunnel
Ventilation System
Tipe kandang ayam broiler modern pada jenis close house
dengan sistem tunnel memiliki prinsip seperti terowongan. Dimana udara masuk
melalui bagian depan dan mengalir di sepanjang kandang menuju bagian belakang,
kemudian dikeluarkan dengan exhaust fan.
Kandang Ayam Cross
Flow
Tipe kandang cross flow mengalirkan udara yang masuk ke
exhaust fan secara tegak lurus terhadap panjang bangunan. Ini karena exhaust
fan terpasang di setiap sisi dan inlet (udara masuk) berada tepat di posisi
berseberangan.
Tipe Kandang Semi
Close House (Terbuka-Tertutup)
Tipe kandang ayam broiler jenis semi close house adalah
inovasi tipe kandang open house dengan penambahan alat tertentu. Dikatakan semi
close house karena tipe kandang ini terbuka untuk memperoleh cahaya matahari di
siang hari, tapi tetap terfilter.
Setelah menentukan jenis kandang yang akan kita gunakan,
maka langkah selanjutnya adalah menenukan ukuran kandang ayam.
Mengapa ukuran bersifat penting ? Karena dari ukuran kandang
kita dapat mengetahui seberapa banyak ayam yang aka kita budidayakan dan pada
akhirnya kita bisa mempersiapkan seberapa besar modal yang harus kita
persiapkan.
Ukuran Ideal Kandang
Di Indonesia, kebanyakan para peternak mengisi tiap meter
persegi (m2) dengan 8 sampai 12 ekor ayam potong broiler. Untuk tinggi
kandangnya sendiri biasanya berada pada kisaran 2,25 sampai 2,5 meter. Untuk
lebarnya itu biasanya 4 sampai 8 meter dengan panjang kandang disesuaikan
dengan lahan tersedia atau sesuai dengan keinginan.
Tingkat Kepadatan
Populasi
Nah, selain ukuran kandang kita juga perlu mengetahui
tingkat kepadatan populasi berdasarkan umur ayam. Untuk menentukan jumlah
kepadatan suatu kandang kita bisa menggunakan hitungan berikut:
Umur Populasi |
Kepadatan Ayam (m2) |
1 Hari – 1 Minggu |
40 – 50 ekor |
1 Minggu - 2 Minggu |
20 – 25 ekor |
> 2 Minggu |
8 – 12 ekor |
Demikan tingkat kepadatan yang ideal atau bisa ditoleransi
agar suhu kandang tidak cepat panas. Tubuh ayam broiler pun tidak akan cepat
kehilangan energinya akibat panas yang berada di dalam kandang, sebaiknya
diawal budidaya dilakukan minimal kepadatan ayam yang di pilih untuk
meminimalisir kematian.
DOC Ayam Broiler
Doc merupakan singkatan dari Day Old Chick yang merupakan
istilah untuk anak ayam yang berumur satu hari.
DOC broiler Berat DOC ayam potong/ broiler paling ideal
yaitu 39 gram. Pembelian bibit DOC per box isi 100 ekor. Kadang-kadang penjual
bibit memberi lebih sekitar 2-5 ekor bibit per box-nya.
Lalu apa saja jenis-jenis DOC ayam broiler dan mana yang
paling baik dibudidayakan di Indonesia? Perkembangan teknologi perkawinan dan
genetika dalam menghasilkan DOC ayam broiler sangat berubah pesat. Dari waktu
ke waktu setiap DOC mengalami peningkatan kualitas.
Beberapa jenis DOC
ayam broiler yang sering dibudidayakan di Indonesia seperti:
DOC Cobb
Jenis ayam pedaging yang paling banyak dikembangbiakkan di
Indonesia. DOC Cobb berasal dari persilangan bangsa ayam Plymouth Rock USA
dengan White Cornish. Ciri-ciri secara fisik DOC cobb yaitu terdapat DOC
berbulu hitam diantara DOC yang berwara kuning. Jenis ayam ini memiliki
kelebihan memiliki titik tekan pada perbaikan FCR, pengembangan genetik
diarahkan pada pembentukan daging di bagian dada, mudah beradaptasi dengan
lingkungan tropis (heat stress) serta produksinya yang efisien (bobot badan 1,8
– 2 kg; FCR 1,65).
DOC Ross
Asal-usul jenis ayam ini berasal dari persilangan bangsa
ayam Cornish dengan bangsa ayam yang berasal dari Inggris. DOC ini memiliki
ciri warna bulu kuning. Jenis ini memilki keunggulan yaitu FCR yang efisien,
laju pertumbuhan yang lebih cepat, daya hidup lebih bagus, dan berfokus pada
pengembangan kekuatan kaki sebagai penyeimbang berat badan.
DOC Hybro
Ayam Hybro ini berasal dari pembibitan Euribrid yang
berpusat di Belanda. Ayam ini unggul pada kekuatan dan daya hidup, mampu
menjaga keseimbangan antara sifat broiler dengan breeder, memiliki performa
bagus pada iklim tropis, serta tahan terhadap penyakit ascites dan fokus
pengembangan genetik pada hasil maupun produk karkas.
DOC Lohmann
DOC Lohman banyak ditemukan di pasaran dengan kode MB202
yang diproduksi oleh Japfa. Keunggulannya antara lain Berperforma tinggi,
pertumbuhan Berkualitas dengan FCR yang bagus, dan Menghasilkan karkas yang
seimbang.
Cara Pemberian Pakan
dan Minum Ayam Potong/Broiler
Pemilihan Jenis
Tempat Pakan
Tempat pakan dan minum ayam juga perlu diperhatikan. Tempat
pakan berfungsi agar pakan tidak tercecer. Tempat pakan berbeda antara ayam
kecil dan ayam besar. Berikut adalah beberapa jenis tempat pakan ayam:
Feeder Chick Tray
Feeder Chick TrayFeeder chick tray merupakan tempat pakan
untuk DOC dengan bentuk seperti nampan untuk memudahkan DOC makan. Feeder chick
tray dapat digunakan DOC sampai ayam umur tujuh hari. Pergantian feeder chick
tray ke tempat pakan galon dilakukan secara bertahap dengan tujuan untuk
memberi kesempatan pada ayam supaya dapat beradaptasi dan mampu menjangkau
pakan di galon terlebih dahulu secara sempurna. Kelemahan dari tempat pakan ini
adalah pakan mudah sekali tercampur dengan sekam atau kotoran ayam sehingga
harus sering dibersihkan.
Baby Chick Feeder
Baby Chick FeederBaby chick feeder biasa digunakan untuk DOC
hampir sama dengan feeder chick tray. Kelebihannya dibanding dengan feeder
chick tray yaitu sekam dan kotoran ayam pada baby chick feeder tidak mudah
masuk dan tercampur dengan pakan. Dengan demikian, pakan lebih bersih dan tidak
mudah tercecer.
Tempat pakan galon
(tabung) / gantung (hanging feeder)
hanging feeder Tempat pakan galon terdiri atas bagian
piringan dan tabung yang dikaitkan oleh kawat. Tingginya bisa diatur sesuai
dengan umur ayam sehingga bisa mengatur sedikit atau banyaknya pakan yang
keluar dari piringan. Tempat pakan galon digunakan ketika broiler sudah berumur
tujuh hari. Namun, bagian yang dipakai awalnya adalah piringannya saja, lalu
secara bertahap dipasang tabungnya dan digantung sesuai dengan tinggi ayam. Ada
tiga ukuran galon, yaitu 7 kg, 5 kg, dan 3 kg.
Tempat Pakan Ayam
Otomatis (Pan Feeder System)
Tempat Pakan Otomatis (Pan Feeder System) – adalah tempat
Pakan Dengan teknologi Terbaru Yang Berfungsi untuk mendistribusikan Pakan ke
pada ayam secara berkala dengan otomatis, Sehingga mengurangi terjadinya
kesalahan manusia (Human error). Sehingga bobot ayam tetap terjaga. pergerakan
pakan dibantu oleh motor listrik.
Pemilihan Jenis
Tempat Minum
Untuk memenuhi kebutuhan air pada broiler, diperlukan tempat
minum dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik. Berikut adalah beberapa
jenis tempat minum ayam:
Tempat Minum Manual
Tempat minum ini digunakan saat ayam baru datang sampai umur
sekitar 6 hari tergantung perkembangan ayam, setelah ayam bisa minum ditempat
minum yang besar tempat minum ini tidak lagi digunakan. Kapasitas tempat minum
ini mulai dari 3,6 -7,2 liter.
Tempat minum Ayam
Otomatis
Tempat minum didesain otomatis air mengisi dengan
sendirinya. ada 2 model tempat minum ayam otomatis. yaitu bell drinker dan
nipple drinker.
bell drinker
nipple drinker
Pemeliharaan Ayam Pedaging
Ada beberapa cara dan proses yang harus dilakukan dalam
memelihara ayam pedaging agar hasil daging bisa berkualitas. Karena itu, Kitaperlu
mengawasi kondisi ayam Kita dari waktu ke waktu. Beberapa langkah tersebut bisa
kita ikuti dengan beberapa langkah berikut ini:
Saat bibit ayam diterima, biasanya ayam akan terlihat lemas
dan kelelahan akibat perjalanan. Untuk mengembalikan kondisi ayam, bisa
menambahkan vitamin supaya ayam kembali fit.
Untuk minggu pertama, bibit ayam pedaging harus masuk dalam
inkubator atau bisa juga menggunakan indukan.
Langsung berikan pakan dan minum air hangat dengan jenis
pakan crumbles (butiran).
Untuk minggu kedua, suhu pemanas kandang bisa dikurangi dan
jenis pakan yang digunakan masih berjenis crumbles (butiran).
Sedangkan pada hari ke-15 atau minggu ketiga, bibit ayam
sudah tidak membutuhkan pemanas kandang.
Hari ke-22 atau minggu keempat, bulu ayam akan mulai tumbuh
sehingga kebutuhan pakan bertambah sebanyak 2 kali lipat.
Untuk minggu kelima dan seterusnya, pembersihan kandang
harus dilakukan dengan teratur sebab ayam sudah mulai menghasilkan kotoran yang
banyak.
Suhu kandang juga penting untuk Kitaperhatikan. Sebagai
tanda, Kitabisa memperhatikan pola ayam dalam kandang. Biasanya a yam akan
bergerombol jika suhu terlalu dingin. Sedangkan jika ayam merasa suhu terlalu
panas, mereka akan cenderung menjauh dari lampu. Kadang kala, ayam juga bisa
mengalami sakit. Perhatikan apakah ada ayam yang menunjukkan gejala yang tidak
biasa. Jika hal ini terjadi, segera pisahkan ayam tersebut dari kawanan supaya
ayam-ayam lainnya tidak tertular. Jika diperlukan, ayam segera diberi vaksin
supaya kembali sehat.
Pemberian Pakan dan
Minum
Pakan merupakan penentu kualitas ayam yang Kita ternak.
Perlu diperhatikan ayam pedaging juga harus mendapatkan nutrisi pakan yang
cukup seperti lemak, protein, mineral, karbohidrat dan juga vitamin agar bisa
menghasilkan daging yang berkualitas. Pakan ayam broiler yang paling banyak
digunakan adalah pakan konsentrat atau BR namun juga bisa diberikan pakan
berupa biji bijian dan juga bekatul. Apabila menggunakan pakan dari pabrik,
seperti Comfeed, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam.
Keberhasilan panen ayam broiler 70% dipengaruhi pada
pemberian pakan yang bagus. Selain itu, pakan juga menghabiskan biaya produksi
terbesar. Efisiensi penggunaan pakan adalah faktor utama untuk menentukan biaya per kilogram dari daging
ayam.
Untuk ternak ayam potong sendiri pemberian pakan di bagi 2
kategori berdasarkan pertumbuhan ayam.
Tahap Pertama /
Starter
Pemberian pakan dari umur 1 – 20 hari atau 1 hari sampai
umur 3 minggu dengan kandungan gizi pakan meliputi protein 22 – 24%. lemak
2,5%, serat kasar 4%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7 – 0,9%, ME: 2800 – 3500
kkal/lg makanan.
Tahap Finisher /
Tahap Akhir
Pada bagian ini umur 21 – panen. Kualitas pakan mengandung
protein 18,1 – 21,2%, lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, phospor
(P) 0,7 – 0,9% dan energi (ME): 2900 – 3400 kkal/kg.
Kuantitas konsumsi pakan adalah sebagai berikut :
Minggu ke – 1 umur ayam 1 – 7 hari dengan pakan 15
gram/ekor/hari
Minggu ke – 2 umur ayam 8 – 14 hari dengan pakan 45
gram/ekor/hari
Minggu ke – 3 umur ayam 15 – 21 hari dengan pakan 50 gram/ekor/hari
Minggu ke – 4 umur ayam 22 – 28 hari dengan pakan 75
gram/ekor/hari
Minggu ke – 5 umur ayam 29 – 35 hari dengan pakan 100
gram/ekor/hari
Pemberian pakan untuk ayam potong tidak boleh dibatasi
(adlibitum). Pastikan tempat pakan dan minum ayam potong selalu terisi agar
berat badan ayam cepat bertambah.
Untuk ketinggian tempat pakan dan minum harus digantung
setinggi dada ayam dan tempat air minum harus dicuci setiap pagi. Perlu dicatat
juga jumlah pakan yang sudah diberikan dan juga sisa pakan yang tersisa. Pakan
merupakan bagian terpenting dalam pemeliharaan.
Supaya pemberian pakan lebih efisien, sehingga dapat menekan
biaya produksi, maka diperlukan cara penghitungan rasio konsumsi pakan terhadap
peningkatan berat badan atau Feed Conversion Ratio (FCR) menghitung fcr ayam
broilerFeed Convertion Ratio (FCR) merupakan perbandingan jumlah pakan yang
digunakan dengan jumlah bobot ayam broiler yang dihasilkan. Nilai FCR semakin
kecil, menunjukkan kondisi usaha ternak ayam broiler semakin baik. Angka
konversi ransum yang kecil berarti jumlah ransum yang digunakan untuk
menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit. Jika semakin tinggi konversi
ransum berarti semakin boros ransum yang digunakan.tabel standar performa
mingguan ayam broilerSecara umum, keberhasilan dalam beternak ayam potong
sangat dipengaruhi oleh pemberian pakan. Semakin baik dan berkualitas pakan
yang diberikan, maka akan semakin baik hasil panen yang didapatkan. Untuk
menghitung FCR inilah Rumusnya FCR =
pakan total (kg) : bobot total ayam hidup (kg)
VAKSIN DAN VAKSINASI
Vaksin adalah mikroorganisme penyebab penyakit yang sudah
dilemahkan atau dimatikan dan mempunyai sifat imunogenik (immunogenic).
Imunogenik artinya dapat merangsang/menstimulasi pembentukan sistem imun atau
kekebalan tubuh.
Vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh
supaya tubuh dapat membentuk kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme dalam vaksin tersebut. Misalnya ayam broiler divaksin dengan
vaksin ND agar ayam broiler tahan terhadap serangan penyakit yang disebabkan
oleh paramyxovirus (virus penyebab ND).
CARA PENYIMPANAN
VAKSIN
Vaksin harus disimpan dalam refrigerator (lemari es/kulkas)
bersuhu 2-8˚C (bukan freezer), terhindar dari panas dan sinar matahari
langsung.
Apabila hendak mengangkut vaksin ke tempat yang jauh, vaksin
harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki daya isolasi cukup baik terhadap
suhu luar (misal: termos atau sterofoam box), dengan diberi es batu di
dalamnya.
ice box untuke menyimpan vaksin ayam dalam perjalanan
HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN SAAT VAKSINASI
Jenis, dosis, dan waktu pemberian vaksin harus tepat. Vaksin
belum kadaluwarsa.
Pastikan ayam yang akan divaksin dalam kondisi sehat (ayam
sakit tidak boleh divaksin).
Jangan melakukan kegiatan vaksinasi saat suhu udara sangat
panas (maksimal 29˚C).
Gunakan wadah yang berbahan dasar plastik, hindari wadah
yang terbuat dari logam.
Air yang digunakan harus baru dan segar, pH 6.5–7.5, bebas
klorin dan desinfektan.
Cuci tempat vaksin dan alat vaksinasi dengan air biasa,
tanpa klorin atau desinfektan.
Vaksinator harus terlatih, tata cara dan prosedur vaksinasi
harus diikuti dengan benar.
Segera berikan suplemen ayam broiler atau multivitamin
setelah vaksinasi untuk mengurangi stress.
METODE VAKSINASI AYAM BROILER
Secara umum ada 3 metode vaksinasi ayam broiler: suntik,
tetes mata dan air minum.
VAKSINASI MELALUI AIR MINUM
Pemakaian klorin dan desinfektan air minum dihentikan 24 jam
sebelum vaksinasi. Ayam dipuasakan 1-2 jam sebelum vaksinasi. Jika suhu lebih
dari 30˚C sebaiknya 1 jam saja.
Disiapkan air, susu skim, dan vaksin dalam jumlah yang
tepat. Jumlah air yang dibutuhkan adalah sejumlah air yang habis diminum ayam
selama 1-2 jam.
Karena setiap 1.000 ekor ayam membutuhkan 1 liter air untuk
setiap umur, maka dapat digunakan rumusan sebagai berikut:
Jumlah air yang dibutuhkan
= (Jumlah Ayam x Umur
Ayam)/1000
Setelah jumlah air ditentukan, susu skim dengan dosis 2 gram
per liter air dimasukkan dalam air minum. Untuk daerah beriklim panas sebaiknya
ditambahkan es batu. Susu skim berfungsi sebagai pelindung vaksin dari
berinteraksi dengan bahan-bahan dalam air untuk menjaga kualitas vaksin.
Untuk daerah dengan kualitas air kurang bagus, disarankan
untuk meningkatkan dosis susu skim dan/atau merebus air yang akan digunakan
untuk vaksinasi.
Vaksin dicampurkan ke dalam air yang telah disiapkan, aduk
hingga rata dan segera tuang ke tempat minum yang telah disediakan.
Agar pembagian vaksin merata, harus dihitung jumlah larutan
vaksin yang harus dituang di setiap tempat minum (kontrol distribusi vaksin).
Jumlah air di setiap tempat minum =
Jumlah Air/Jumlah Tempat Minum
Botol dan tutup botol bekas vaksin harus dibakar atau
direndam dalam desinfektan.
VAKSINASI TETES
Penting untuk diperhatikan bahwa proses penetesan ke dalam
mata haruslah tepat dan vaksin harus terserap sempurna ke dalam kelopak mata.
Jangan terburu-buru melepaskan ayam jika tetesan belum terserap sempurna.
Harus dihindari penjaringan ayam yang terlalu banyak
(maksimal 200 ekor sekali jaring), agar ayam tidak stres terlalu lama ketika
menunggu divaksin.
Untuk menghindari turunnya efektifitas vaksin, sebaiknya
larutan vaksin dibagi kedalam beberapa alat penetes sesuai jumlah vaksinator
(setelah dilarutkan, vaksin harus habis dalam waktu 30 menit).
VAKSINASI SUNTIK
Sebelum dilakukan vaksinasi harus dicek dulu fungsi injektor
dengan cara dilakukan uji coba dengan air. Jika injektor rusak atau tidak
lancar, jangan digunakan. Jika kotor, dicuci dengan air panas.
Vaksin yang keluar dari refrigerator sebaiknya ditunggu
beberapa saat sampai suhunya mendekati suhu lingkungan. Dapat juga dilakukan
thawing dengan cara vaksin dari refrigerator direndam dalam air biasa agar
lebih cepat mencapai suhu lingkungan.
Sebelum atau saat melakukan kegiatan vaksinasi, sesering
mungkin botol vaksin dikocok untuk menghindari pengendapan komponen vaksin.
JADWAL VAKSINASI AYAM
BROILER
Jadwal Vaksinasi Ayam Broiler Vaksin yang dipakai untuk ayam
pedaging merupakan vaksin inaktif dengan subtipe yang sama pada unggas sehat
yang juga baik digunakan untuk cara mengatasi ayam pilek. Ayam pedaging bisa
diberikan vaksin saat berumur 4 hari dengan cara suntik subkutan/dibawah kulit.
Selain melalui suntikan subkutan, cara pemberian vaksin juga bisa dilakukan
dengan cara tetes mata, tetes hidung, dan metode spray. Namun dari semua cara
pemberian vaksin, tetes mata dan juga hidung menjadi metode yang paling mudah
dilakukan. Sedangkan untuk jadwal pemberian vaksin selengkapnya bisa dilihat
berikut ini.
Pemberian vaksin ND DOC F diberikan ayam umur 3 hingga 4
hari dan ayam umur 21 hari serta setiap satu ekor ayam diberikan satu dosis (1
ml).
Pemberian vaksin Gumboro diberikan pada ayam umur 10 hari
dengan dosis sesuai dengan anjuran.
Pemberian vaksin ND DOC K (Komacox) diberikan pada ayam umur
42 hari dan merupakan pemberian ND terakhir.
Sedangkan untuk jadwal pemberian mineral, vitamin dan juga
obat antibiotik adalah sebagai berikut:
Pada anak ayam umur 1 hingga 2 hari dapat diberikan vitamin,
mineral, dan obat antibiotik yang merupakan obat anti stress.
Pada umur 3 hingga 5 hari diberi bahan makanan yang
mengandung vitamin dan mineral/feed suplement.
Pada umur 6 hari dan selanjutnya diberikan obat pencegah
penyakit berak darah (coccidiosis) yaitu coccidiostat. Obat ini diberikan
secara rutin secara 3 hari berturut-turut, lalu 2 hari berhenti dan seterusnya.
Jangan lupa untuk memprogram jadwal vaksin agar pertumbuhan
dan perkembangan ayam broiler semakin optimal.
Permodalan
Permodalan, kenapa saya mencantumkan poin tentang modal,
karena modal sangat memegang peranan penting yang berhubungan dengan biaya
produksi ternak ayam boiler ini. Semakin banyak ayam yang kita ternak maka
semakin besar pula biaya yang diperlukan. Sistem atau skema permodalan
menghitung modal awal hingga hasil keuntungan yang disesuaikan dengan bisnis
yang dijalankan. Berikut terdapat tiga macam skema permodalan yang dapat
dipilih untuk memulai budidaya ayam potong broiler.
Kemitraan
Kemitraan sendiri merupakan salah satu skema permodalan
dalam usaha peternakan. Biasanya kemitraan ini adalah jalinan kerjasama antara
perusahaan dengan peternak. Kemitraan ini akan bersifat kontrak pada umumnya.
Terdapat dua pihak dalam kemitraan yaitu pihak peternak yang
menyediakan tenaga kerja dan kandang untuk mengurus ayam dan yang kedua pihak
pemodal yang seluruh modalnya merupakan tanggung jawab dari perusahaan mitra.
Hasil panen kurang lebih akan diambil oleh mitra di mana
sistem bagi hasilnya sendiri disesuaikan dengan kontrak atau perjanjian yang
telah dibuat. Biasanya peternak hanya menerima hasil yang lumayan kecil
mengingat peternak tidak menanggung resiko.
Begitu pula apabila terjadi gagal panen, peternak tidak
menanggung resiko untuk bibit hingga pakan ayam broiler. Meski begitu, dalam
perjanjian kontrak sudah dibahas bagaimana dan apa yang akan terjadi apabila
gagal panen. Kedua pihak harus nego dari awal perjanjian.
Semi Kemitraan
Skema permodalan lainnya juga ada semi kemitraan. Semi
kemitraan, sesuai namanya, hampir mirip dengan kemitraan namun bedanya jalinan
kerjasama antara peternak dan mitra hanya memberikan pinjaman berupa bibit dan
pakan.
Peternak harus memiliki kandang sendiri dan tentu juga
mengelolanya. Peternak ini cukup memiliki risiko namun pendapatannya lebih baik
daripada sistem kemitraan. Contohnya, jika terjadi gagal panen, peternak
memiliki hutang membayar biaya tersebut kepada mitranya.
Mitra juga akan kebagian hasil yang baik dalam penjualan
ayam broiler oleh peternak. Keduanya diuntungkan dalam sistem semi kemitraan.
Peternak yang menjual ayam potong broiler sesuai harga pasar akan menerima uang
bersih hasil penjualan dikurangi modal yang sudah dipinjamkan.
Mandiri
Sistem permodalan yang ada dilakukan pada perkiraan
perhitungan pendapatan di atas disebut juga sebagai permodalan mandiri. Tidak
terikat mitra manapun sehingga peternak bebas mengelola peternakannya. Namun,
begitu pula dengan resiko yang ditanggung cukup besar. Bila mengalami kerugian,
peternak akan mengalami rugi yang besar. Kita juga bisa ikut beternak dengan
mengikuti sistem kemitraan, sehingga biasanya minim resiko dibandingkan dengan
mandiri.
Demikian tentang permodalan, silahkan disesuaikan dengan
kondisi modal yang kita miliki.
Apabila ingin melihat video nya silahkan yaa..
Terimakasih sudah berkunjung ke Blognya Biksen Akuaponik,
semoga bermanfaat.
Salam Sehat untuk kita semua.
Asalamualaikum wr wb.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.