Dalam Sistematika Tumbuhan (Taksonomi), tanaman lobak diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Papavorales
Famili : Cruciferae
Genus : Raphanus
Spesies : Raphanus sativus
Tanaman lobak berbentuk rumput atau perdu. Tanaman ini berakar tunggang. Akar sampingnya tumbuh pada akar tunggang. Bunga mirip bunga petsai, tapi warnanya putih. Bijinya berbentuk bulat, berukuran besar dan berwarna kekuningan. Lobak merupakan tanaman semusim yang berumbi. Batangnya pendek dan daunnya lonjong berbulu. Akar tunggangnya berubah bentuk dan fungsinya menjadi umbi yang besar. Kandungan zat gizinya lebih banyak berupa vitamin B serta vitamin C. Lobak ini sangat digemari oleh masyarakat Cina karena rasanya segar dan enak namun agak pedas.
Lobak (Raphanus sativus L.) termasuk dalam famili Cruciferae. Tanaman ini dikenal tiga jenis yaitu jenis yang pertama adalah Raphanus sativus L.var. hortensis Backer atau dikenal dengan nama lobak. Lobak ini umbinya panjang dan berwarna putih. Sementara jenis kedua adalah R. sativus L. var. radicula Pres A. DC atau dikenal dengan nama radis. Umbinya bulat dan berwarna merah atau putih. Jenis yang terakhir adalah Raphanus sativus L. var. niger Mirat atau dikenal sebagai lobak hitam. Ketiga Raphanus sativus tersebut mudah dibedakan satu sama lain dengan melihat bentuk dan warna umbinya. Umbi yang masih mentah dari ketiga varietas tersebut rasanya pedas. Akan tetapi, rasa pedasnya tidak sampai merangsang selaput (lapisan kendang) telinga seperti halnya cabai (lombok).
Tanaman lobak berasal dari Cina. Akan tetapi, kini tanaman ini telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman ini mudah ditanam baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (pegunungan). Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak adalah di dataran tinggi, seperti di daerah Pangalenga, Pacet, dan Cipanas. Luas areal tanaman lobak di Indonesia pada saat ini berkisar 15.700 ha.
Adapun tanah yang baik untuk tanaman lobak adalah yang gembur, mengandung humus, dan lapisan atasnya tidak mengandung kerikil-kerikil (batu-batu kecil). Selain itu, derajat keasaman tanah yang baik antara 5 – 6. Sementara waktu tanam yang baik untuk lobak ialah saat musim hujan atau awal musim kemarau. Walaupun demikian, lobak dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan cukup air.
Lobak ditanam dari bijinya. Bibit tersebut tidak perlu didatangkan dari luar negeri (impor). Biji cukup dari biji hasil sendiri karena tanaman ini mudah berbunga dan dapat berbiji.
Biji-biji tersebut dapat langsung ditanam di kebun tanpa disemai terlebih dahulu. Untuk penanaman seluas 1 ha dibutuhkan biji sebanyak 5 kg. Menurut teori, untuk lahan seluas 1 ha dibutuhkan 4 kg biji dengan daya kecambah 75 %. Sebelum biji ditanam, lahan yang akan ditanami diolah terlebih dahulu. Lahan tersebut dicangkul sedalam 30 – 40 cm kemudian diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 ton/ha. Setelah tanah diratakan, dibuat alur dengan jarak antar alur 30 cm. Sebaiknya alur tersebut dibuat membujur dari arah barat ke timur agar sinar matahari masuk ke dalam tanaman sebanyak-banyaknya.
Selanjutnya, biji-biji tersebut ditaburkan tipis merata sepanjang alur, kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis. Biji akan tumbuh sesudah empat hari kemudian. Setelah berumur 2 – 3 minggu dari waktu tanam, mulai disiang sambil dibuat guludan. Guludan dibuat dengan cara tanah di sepanjang barisan tanaman ditinggikan. Sambil tanah didangir, tanaman diperjarang. Caranya tanaman yang tumbuh kerdil dicabut dan yang subur ditinggalkan. Setelah diperjarang, jarak antar tanaman menjadi 10 – 20 cm.
Pada umumnya, petani jarang melakukan pemberian pupuk buatan. Akan tetapi, agar diperoleh hasil yang memuaskan, tanaman lobak perlu diberi pupuk buatan. Pupuk buatan yang perlu diberikan ialah urea dan TSP dengan perbandingan 1 : 2 sebanyak 6 g tiap tanaman. Pupuk diberikan di kanan-kiri batang dengan jarak 5 cm. Dengan demikian, untuk tanaman seluas 1 ha diperlukan 100 kg urea dan 200 kg TSP. Pupuk sebaiknya diberikan bersamaan dengan waktu tanah didangir.
Tanaman lobak penting sekali untuk dijaga dari kutu-kutu daun yang mungkin menyerang. Hama ini dapat diberantas dengan semprotan insektisida seperti Kelthane 0,2 % atau Decis 2,5 EC 0,2 – 0,3 %.
Hasil tanaman lobak dapat dipungut setelah umbi-umbi itu cukup besar, kira-kira berumur dua bulan. Keterlambatan dalam memungut hasil akan menyebabkan umbi menjadi kayu dan rasanya tidak enak (kapus-kapus). Jika hal itu terjadi, umbi lobak tidak akan laku dijual. Tanaman yang terawat dengan baik dan sehat dapat menghasilkan umbi 15 – 20 ton/umbi tiap ha. Bahkan ada jenis lobak yang dapat menghasilkan umbi yang beratnya antara 0,5 – 1 kg tiap tanaman dan umbinya pun enak dimakan. Produksi lobak saat ini umumnya masih untuk konsumsi lokal.
Lobak dapat digunakan sebagai obat gangguan ginjal dan demam. Selain itu lobak dapat pula menghilangkan lendir dalam kerongkongan sehingga baik sekali untuk obat batuk. Lobak, terutama umbinya dapat dimakan mentah atau dibuat acar (asinan) tetapi umumnya dibuat sebagai campuran soto.
Radis digunakan sebagai lalap yang paling digemari orang-orang Cina. Lalap umbi radis yang masih mentah lebih baik daripada yang telah dimasak, tetapi rasanya lebih pedas. Selain itu, daun radis pun enak untuk disayur.
lobak
Lobak dapat dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan dalam budidaya tanaman karena banyak orang menyukai lobak karena khasiat dan manfaatnya. Berikut adalah cara budidaya lobak:
budidaya-lobak
Syarat Tumbuh
Lobak dapat tumbuh pada dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian antar 200 hingga 700 lebih mdpl berhawa dingin dan lembab dengan suhu berkisar antara 15°C hingga 25°C atau lebih. Struktur tanah yang cocok untuk menananam lobak adalah lapisan tanah yang agak ringan, dalam dan tidak berbatu dengan pH 5 - 6
Pembenihan
Benih didapatkan dengan cara generatif yaiu menggunakan biji (umbinya). Untuk sekitar 1 hektar lahan dibutuhkan sekitar 4 kilogram benih umbi. Syarat umbi yang baik untuk ditanam adalah:
Kadar airnya hanya 9-12%
Memiliki daya perkecambahan yang tinggi sekitar 80% lebih.
Lahan Tanam
Lahan tanam lobak dipersiapkan, hal yang harus dilakukan adalah menggemburkan tanah menggunakan cangkul atau bajak dengan kedalaman sekitar 30 hingga 40 cm, setelah digemburkan biarkan selama sekitar 15 hari.
Kemudian lakukan pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang dengan dosis sekitar 10 hingga 20 ton/hektar. Setelah tanah rata, buatlah alur memanjang dari barat ke timur ( agar tanaman mendapat sinar matahari secara optimal) dengan jarak anatara alur yang satu dengan yang lain sekitar 30 cm.
Penanaman Dan Perawatan Tanaman
Setelah lahan tanam sudah siap, benih ditabur tipis merata pada sepanjang alur kemudian ditutup dengan tanah. Setelah 4 hari kemudian biji akan tumbuh.
Sekitar pada umur 2 hingga 3 minggu tanaman disiangi sambil dibuat guludan dengan cara tanah pada sepanjang alur ditinggikan. Selain Penyiangan, dilakukan juga lakukan penyulaman pada tanaman yang kerdil atau mati. Lakukan juga pemupukan agar tanaman dapat tumbuh optimal.
Hama Dan Penyakit
Hama dan Penyakit yang menyerang tanaman lobak diantaranya Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn).
Pemanenan
Lobak dapat dipanen saat umbinya sudah cukup besar yaitu pada umur sekitar 2 bulan. Pemanenan jangan samai terlambat karena akan membuat lobak berkayu derta rasanya tidak enak. Dalam 1 hektar lahan dapat dihasilkan sekitar 15 hingga 20 ton lobak.
Morfologi Tanaman Lobak
Lobak termasuk tanaman herba semusim yang memiliki tinggi kurang lebih 1 meter. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini bisa dikonsumsi.
1. Akar
Tanaman lobak memiliki sistem perakaran yang dibedakan menjadi 3 macam yaitu akar tunggang, akar cabang (sering disebut akar serabut) dan akar lembaga.
Akar lembaga terbentuk pada saat biji lobak berkecambah yang kemudian mengalami pembesaran menjadi akar tunggang (radix primaria).
Namun, perlahan akar ini akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi yaitu sebagai cadangan makanan atau sering disebut dengan umbi.
Tidak hanya itu, umbi akar juga berfungsi sebagai tempat melekatnya akar cabang. Umbi lobak berbentuk silinder dengan ujung kerucut dengan diameter sekitar 3,5 cm.
Umbi ini memiliki kulit berwarna putih dengan tekstur yang licin dan jika dibelah bagian dalamnya berwarna putih bersih. Panjang umbi lobak kurang lebih 20 cm dengan berat 0,5 kg.
Pada lobak radish yang sering ditanam di luar negeri, memilii ukuran yang mungil hampir mirip dengan buah bit. Lobak radish memiliki warna kulit umbi yang beragam seperti merah, kehitaman, pink dan kuning.
Sementara lobak daikon yang berasal dari Jepang, ukuran umbi lebih besar bisa mencapai 60 cm dan terasa agak manis jika dibandingkan dengan lobak lokal.
2. Batang
Lobak memang terlihat seperti tidak memiliki batang, namun sebenarnya batang tersebut sangatlah pendek dan sukar dibedakan.
Batang lobak memiliki permukaan yang berbuku-buku, sedikit berkayu dan sebagai tempat melekatnya tangkai daun lobak.
3. Daun
Daun lobak memiliki bentuk memanjang dengan tepi bertoreh sedangkan ujung dan pangkalnya ramping. Pada permukaan daun ditumbuhi rambut halus.
Daun lobak termasuk daun tunggal yang berwarna hijau. Pada daun muda berwarna hijau muda dan teksturnya renyah bisa dikonsumsi.
Pada batang tumbuh tangkai daun memanjang dan berdiameter kecil. Tangkai daun ini bersifat herbaceous dan mengandung banyak air. Biasanya tangkai daun lobak berwarna lebih pucat dibandingkan dengan daunnya.
4. Bunga
Lobak memiliki sistem perbungaan berupa tandan yang tumbuh dari ujung batangnya. Bunga lobak memiliki benang sari berwarna kuning kehijauan.
Sedangkan kelopak bunga berwarna hijau dan mahkota bunganya berbentuk lonjong dengan warna putih. Mahkota bunga lobak berjumlah empat Namun, ada beberapa jenis lobak yang memiliki bunga berwarna ungu di bagian ujungnya.
Sekilas bunga ini mirip dengan bunga sawi namun warnanya saja yang berbeda. Pada satu tangkai bunga terdapat beberapa kuntum bunga yang bergerombol.
Bunga ini termasuk bunga lengkap karena dalam satu bunga terdapat alat perkembangbiakan yakni benang sari yang berwarna kuning dan sebuah putik.
5. Buah
Buah lobak berupa polong yang tiap buahnya berisi 1 – 6 biji di dalamnya. Pada buah pada lobak memiliki dua katup penutup untuk melindungi biji di dalamnya. Nah, Bagian luar buah berwarna hijau dengan tekstur yang bersih dari bulu atau rambut halus.
Warna kulit buah ini akan berubah dari hijau menjadi ungu jika buah dibiarkan matang. Buah ini memiliki rasa yang segar namun pedas sama seperti rasa lobak itu sendiri. Panjang polong pada beberapa varietas lobak dari Eropa bisa mencapai 20 cm.
6. Biji
Biji tanaman lobak berukuran kecil dan berwarna hitam atau kecokelatan ketika biji sudah tua. Namun, ketika masih muda, biji akan berwarna hijau. Biji lobak memiliki bentuk oval dan agak pipih.
Tekstur pada permukaan biji tampak beralur. Biji tersebut digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman lobak secara generative dan biji ini termasuk biji berkeping dua. Jika dimakan, biji lobak memiliki tekstur renyah dengan rasa sedikit pedas.
Penutup
Lobak merupakan tanaman yang termasuk kedalam kelompok famili Cruciferae. Bentuk umbi lobak bila dilihat secara sekilas hampir mirip dengan wortel, tetapi isi dan kulitnya memiliki warna putih.
Demikian secara singkat cara budidaya lobak menurut biksen akuaponik
terimakasih sudah berkunjung ke biksen akuaponik
jangan lupa follow biksen akuaponik yaa
Salam sehat untuk kita semua
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.