Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sehat Untuk kita semua,
Jangkrik merupakan salah satu serangga yang sering dijadikan pakan burung, ikan dan reptil, bahkan di konsumsi oleh manusia. Permintaan akan jangkrik semakin hari semakin meningkat. Cara ternak jangkrik cukup mudah dilakukan baik untuk skala kecil maupun besar.
Sebelum membahas tentang cara ternak jangkrik, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu jenis dan sifat bintang ini. Nama ilmiah jangkrik adalah Gryllus Sp, termasuk dalam keluarga Gryllidae. Menurut catatan terdapat lebih dari 1000 spesies jangkrik yang hidup di daerah tropis.
Di Indonesia, setidaknya sudah dikenal 100-an spesies jangkrik. Namun belum semuanya terpetakan secara lengkap. Jenis spesies yang banyak dipelihara untuk ternak jangkrik komersial adalah Gryllus mitratus dan Gryllus testaclus. Selain itu, masih terdapat jangkrik yang diternakan untuk tujuan lain, seperti untuk konsumsi manuasia.
Jangkrik merupakan hewan herbivora. Di alam bebas serangga ini memakan daun-daunan muda seperti rerumputan dan lain sebagainya.
Salah satu usaha yang bisa teman-teman lakukan dengan modal yang minim ialah budidaya jangkrik. Namun, bagaimana cara budidaya jangkrik dengan modal kecil? Langkah pertama yang yang harus dilakukan ialah mempersiapkan lokasi kandang untuk ternak jangkrik. Untuk langkah-langkah berikutnya, simak ulasan di bawah ini.
Dimulai dengan menentukan lokasi kandang yang tepat.
Jangkrik bisa dibilang hewan musiman namun bukan berarti hanya ada pada musim tertentu. Misalnya saja jangkrik banyak hidup di area persawahan, di mana tanah kering dan udara panas tepatnya menjelang musim penghujan. Jangkrik selalu memilih lokasi yang cocok untuk hidupnya. Jika lokasi kurang sesuai, akan ditinggalkan atau jangkrik akan mati karena tidak dapat bertahan hidup walaupun lokasi masih dalam satu area.
Hal ini juga berlaku pada kegiatan ternak jangkrik. Beda tempat, beda juga hasilnya walaupun pada area yang sama. Jadi, kita harus jeli dan paham betul mengenai lingkungan hidup yang baik bagi jangkrik. Usahakan kandang jangkrik dibuat dengan suhu lingkungan seperti pada musim jangkrik di alam bebas. Dengan begitu, kegiatan ternak dapat dijalankan sepanjang tahun tanpa mengenal musim.
Mempersiapkan kandang jangkrik
Kandang Jangkrik dibagi kedalam dua bagian yaitu, Kandang besar dan kandang kecil.
Kandang Besar, kandang besar adalah tempat dimana kita menyimpan kandang-kandang kecil didalamanya. dalam hal ini kandang besar yang dipersiapkan bisa disesuaikan dengan ketersediaan moodal, baik bahan baku kandang, mulai dari lantai kandang, dingding kandang, ataupun atap kandang. yang terpenting adalah kandang besar tersebut memenuhi persyaratan syarat tumbuh yang disukai oleh jangkrik, seperti, Lingkungan sekitar Kandang sepi atau tidak berisik, tidak sering di lalui oleh manusia, Lingkungan dengan suhu yang stabil, Hangat, tidak lembab, sirkulasi udara baik, aman dari predator. Teman-teman dapat membuat kandang jangkrik sederhana, yang penting suhu ruangan cocok untuk memelihara jangkrik. Lantai dasar cukup dengan tanah biasa, tidak harus dilapisi semen cor asalkan kering dan tidak terlalu lembab. Tapi kalau keuangan cukup untuk di cor atau di tembok sebaiknya di tembok saja.
Dingding kandang bisa dari Tembok semi batako, yaitu dengan tinggi 1,5 meter batako dan pada bagian atasnya asbes dan angin-angin, atau tembok berupa asbes bagian atas bethek bambu untuk angin-angin. Atap berupa asbes karena dengan asbes suhu ruangan akan lebih stabil dan tetap hangat walaupun saat hujan. Tinggi atap miring 2,5 meter - 3,5 meter. untuk luas kandang besar bisa disesuaikan dengan ketersedian tanah dan tujuan dari berternak jangkrik ini, kalau ingin serius dan lahan tanah yang tersedia luas, dan disertai dengan ketersedian modal yang cukup besar, maka kandang besar bisa dibangun 100 meter persegi atau lebih, tapi kalau semua faktor tersebut kurang mendukung yaa buatlah yang sesuai dengan kemampuan, bisa 10 meter persegi misalkan.
Didadalam kandang besar buatlah Rak-rak memanjang tempat menyimpan Kandang-kandang kecil. besarnya Rak disesuaikan dengan besarnya kandang-kandang kecil.
Kandang Kecil, kandang kecil adalah kandang yang disimpan di dalam kandang besar, yang mana befungsi untuk tempat hidup dan berkembang biak jangkrik - jangkrik. Desain kandang kecil untuk ternak jangkrik kotak seperti peti, bisa terbuat dari papan atau tripleks.
Berikut gambaran kandang jangkrik kotak tunggal.
- Kotak terbuat dari papan atau tripleks dengan tulang dari kayu kaso/kayu reng.
- Ukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 30-40 cm.
- Disetaip sisi sambungan antara papan, usahakan tidak ada celah sedikitpuna. Gunanya agar jangkrik yang baru menetas tidak keluar lewat celah sambungan. Ukuran jangkrik baru menetas sangat kecil, bisa menggunakan lem atau yang lainnya.
- Permukaan bagian atas harus bisa dibuka tutup dengan menggunakan engsel.
- Pada sisi muka dan belakang diberi lubang ventilasi. Ukuran lubang ventilasi 50 x 7 cm, posisi lubang sekitar 10 cm dari atas . Ventilasi ditutup dengan kasa kawat ukuran halus agar jangkrik kecil tidak bisa kabur.
- Pada sisi pinggir diberi celah atau cantelan untuk pegangan. Gunanya untuk memudahkan mengangkat atau menggeser peti.
- Pada sekeliling sisi bagian dalam, kira-kira 10 cm dari atas, berikan isolasi plastik. Gunanya agar jangkrik tidak merayap ke atas.
- Pasang kaki-kaki pada keempat sudut peti, kira-kira tingginya 10 cm. Keempat kaki-kaki tersebut nantinya diletakan pada mangkuk yang diisi air atau cairan lain. Gunanya untuk mencegah hama seperti semut masuk ke dalam kandang.
- Kandang jangkrik juga bisa dibuat bersusun, misalnya tiga susun untuk menghemat tempat dan efisiensi budidaya.
Persiapan bibit jangkrik
Seperti sudah diuraikan sebelumnya, bibit untuk ternak jangkrik yang biasa diternakan dari jenis Gryllus mitratus dan Gryllus testaclus. Bibit bisa dibeli dari toko pakan yang menyediakan pakan hidup. Bibit atau indukan ternak jangkrik sebaiknya didapat dari tangkapan alam. Atau kalau sulit, sekurang-kurangnya bibit jangkrik jantan didapat dari alam. Karena biasanya indukan jantan hasil tangkapan alam lebih agresif. Sebenarnya jenis jangkrik lain bisa juga diternakan, ada beberapa spesies yang memang sulit atau lambat perkembangbiakkannya.
Ciri-ciri calon indukan jangkrik:
- Sungut atau antena masih panjang, seluruh anggota badan masih lengkap, bisa melompat jauh dan gesit, badan berwarna mengkilap.
- Jangan pilih jangkrik yang bila dipegang mengeluarkan cairan baik dari mulut maupun duburnya.
- Induk jantan mengeluarkan derikan yang keras. Permukaan sayap atau punggungnya bergelombang dan kasar.
- Induk betina ada ovipositor pada bagian ekornya, ekornya ada tiga bagian tengah merupakan ovipositor. Ukurannya besar.
- Cara membedakan jangkrik jantan dan betina yang paling mudah adalah melihat ekornya. Jangkrik jantan hanya memiliki dua helai ekor sedangkan betina terlihat memiliki 3 helai ekor. Sebenarnya ekor bagian tengah adalah ovipositor.
Cara ternak jangkrik
Kondisi kandang untuk ternak jangkrik harus memperhatikan tingkat kelembaban dan binatang pengganggu. Kelembaban harus terus dikontrol, terutama saat musim kemarau, Untuk menjaga kelembaban bisa dilakukan dengan penyemprotan atau menutup kandang dengan karung goni basah.
Musuh atau hama ternak jangkrik lumayan banyak, diantaranya tikus, kecoa, semut dan laba-laba. Selain itu, jangkrik bisa menjadi kanibal bila ketersediaan makanan dalam kandang tidak mencukupi.
a. Mengawinkan jangkrik
Tempat untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah dengan tempat pembesaran anakan. Kondisi kandang untuk mengawinkan sebaiknya dibuat aga mirip dengan habitat jangkrik di alam. Dinding kandang bisa diolesi tanah liat, semen putih serta diberi daun-daun kering, seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu.
Jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama. Bila indukan jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi. Untuk mengawinkan jangkrik masukan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.
Dalam kandang perkawinan, siapkan bak pasir atau tanah sebagai tempat peneluran. Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus. Jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur. Telur biasanya diletakkan dalam pasir atau tanah.
Selama masa perkawinan jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup. Contoh pakannya kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dan jenis sayuran hijau lainnya. Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di dalam kandang.
Beberapa peternak ada yang memberikan ramuan khusus bagi jangkrik yang sedang dikawinkan. Misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang telah direbus dan dihaluskan, dan beberapa vitamin. Katanya agar telur yang dihasilkan bisa banyak dan berkualitas. Apakah hal tersebut efektif? belum ada ujinya hanya berdasarkan dari pengalaman beberapa peternak saja.
b. Menetaskan telur
Telur jangkrik akan menetas setelah 7-10 hari, terhitung sejak perkawinan. Maksimal 5 hari setelah induk betina bertelur (sebelum menetas), pisahkan telur-telur tersebut. Hal ini untuk menghindari si induk memakan telurnya sendiri.
Pindahkan ke dalam kandang penetasan telur yang juga sekaligus pembesaran anakan. Warna telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh. Setelah 4-6 hari biasanya telur menetas.
Pada masa penetasan, kelembaban kandang harus terus dijaga dengan penyemprotan air, atau menutup kandang dengan karung goni basah.
c. Pemberian pakan
Setelah telur menetas, langkah selanjutnya adalah memberikan pakan. Jangkrik yang baru menetas, berumur 1-10 hari diberikan pakan ayam (voor ayam 511), yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah, dan jagung kering yang dihaluskan.
Setelah lewat 10 hari, anakan jangkring bisa dikasih makan sayur-sayuran dan jagung muda. Selanjutnya pakan bisa ditambahkan singkong, mentimun atau ubi, pakan sayuran hijau yang banyak mengandung air seperti sawi, bayam, selada, dan daun pepaya.
Pakan bergizi tinggi untuk jangkrik adalah voer ayam 511 yang sudah dihaluskan. Pakan ini telah direkomendasikan oleh pakar peternakan. Kandungan pakan voer ayam 511 dianggap sesuai untuk diberikan pada jangkrik.
Sayuran yang diberikan harus sering diganti-ganti agar seluruh kebutuhan nutrisi jangkrik bisa terpenuhi. Jika hanya menggunakan satu jenis sayuran, kemungkinan besar ada beberapa kandungan nutrisi yang tidak bisa dipenuhi.
Sebaiknya, berikan pakan sayuran organik dengan cara berkebun sendiri. Dengan berkebun sendiri, Anda bisa lebih menghemat pengeluaran untuk pakan dan memanfaatkan sisa-sisa kebun yang tidak dimanfaatkan seperti sayuran yang sobek.
d. Pemeliharaan kandang
Penting untuk menjaga kandang tetap higienis dan bersih, serta terhindar dari gangguan hama. Hal lain yang perlu dijaga adalah kondisi kandang agar tetap lembab dan gelap. Selain itu tetap jaga agar makanan cukup tersedia, karena bila kurang jangkrik akan kanibal, saling memangsa di antara mereka.
Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai membusuk di dalam kandang. Kandang yang baru dibuat sebaiknya dicuci dahulu, jangan sampai masih berbau vinil bila terbuat dari tripleks. Caranya, lumuri permukaan kandang dengan lumpur sawah dan dijemur hingga kering.
Periksa air yang ada pada mangkuk atau kaleng pada kaki-kaki kandang. Tambah atau ganti bila cairan sudah sedikit. Cairan yang digunakan bisa air, minyak tanah, atau jenis cairan lain yang bisa mencegah hama masuk ke dalam kandang.
e. Pemanenan
Ada dua output yang bisa dipanen dari ternak jangkrik, yaitu jangkrik dewasa dan telur jangkrik. Telur jangkrik biasanya dijual lebih mahal dari jangkrik itu sendiri. Telur biasanya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran.
Ternak jangkrik sudah bisa dipanen setelah mencapai umur kurang lebih 30 hari. Terhitung sejak telur mulai menetas.
Tidak ada waktu khusus kapan jangkrik bisa dipanen karena proses panen dilakukan berdasarkan kebutuhan. Misalnya, kebutuhan sebagai pakan hewan, untuk bahan baku industri, atau kebutuhan telur jangkrik.
Pada umumnya jangkrik idealnya dipanen ketika berusia 28—30 hari. Namun, Anda bisa membuat waktu panen menjadi lebih cepat, yaitu saat jangkrik masih berusia 20—25 hari dengan pemberian pakan yang bergizi tinggi dan ditambah suhu kandang yang terkendali (kurang dari 30°C). Bahan pakan yang diberikan berkontribusi kuat terhadap usia panen ideal ternak.
Panen yang lebih singkat dapat memberikan dua keuntungan sekaligus kepada peternak, yaitu bobot jangkrik menjadi lebih optimal karena mendapatkan pangan bergizi tinggi dan Anda bisa menghemat volume pakan selama beberapa hari.
f. Prospek Bisnis Ternak Jangkrik
Jangkrik kini telah menjelma sebagai penyedia protein guna memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan, kebutuhan akan jangkrik di dunia semakin meningkat. Telah banyak penelitian dilakukan dan imbauan untuk mengonsumsi jangkrik. Karena itu, potensi binsis ternak jangkrik semakin berkembang dengan pesat.
Menurut berbagai penelitian, sumber protein yang berasal dari serangga seperti jangkrik, memiliki kandungan protein yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sumber protein hewani (sapi, ayam, ataupun ikan) yang selama ini kita konsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein harian.
Beberapa bukti menyebutkan bahwa tingkat konsumsi serangga di beberapa negara di dunia semakin tinggi. Negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, mulai membudidayakan jangkrik untuk konsumsi. Hasilnya sungguh luar biasa, bahkan keuntungan dari budidaya jangkrik sangatlah besar.
Sebelum dikonsumsi manusia, jangkrik biasanya diberikan sebagai pakan ternak seperti burung dan ikan. Para peternak sendiri lebih memilih memberikan sumber protein berupa pakan jangkrik pada hewan ternaknya ketimbang pakan lainnya. Hal ini karena pemberian pakan jangkrik lebih terbilang instimewa karena kandungannya yang luar biasa.
Pemberian pakan jangkrik untuk burung kicau dan ikan hias dilakukan agar burung dan ikan tampil prima ketika ikut kontes. Bisa dikatakan bahwa pakan jangkrik dinobatkan sebagai pakan wajib bagi burung ataupun ikan hias.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar jangkrik untuk dikonsumsi manusia ataupun sebagai pakan bagi hewan ternak,
g. Keuntungan dari Telur Jangkrik
Sebagian jangkrik yang diternakkan harus disisakan untuk kelanjutan budidaya, yaitu dijadikan indukan yang memproduksi telur. Telur jangkrik sendiri tak hanya dapat membuat usaha berkelanjutan, tetapi juga bernilai ekonomi karena bisa dijual kepada peternak lain atau calon peternak yang baru memulai usaha.
Indukan yang disiapkan untuk memproduksi telur harus melalui seleksi yang ketat. Induk jangkrik harus sehat yang ditandai dengan memiliki kaki dan sungut yang lengkap, utuh, dan tidak cacat. Perbandingan antara jangkrik jantan dan betina di dalam kandang produksi adalah 1:5.
Untuk memproduksi telur jangkrik dengan daya tetas yang tinggi, jangkrik perlu didukung dengan pakan bergizi. Umumnya, ramuan pakan jangkrik terbuat dari bekatul, jagung, ketan hitam, kuning telur bebek, kalsium, tepung ikan, dan vitamin.
Tak hanya pakan yang perlu diperhatikan, Anda juga harus mempersiapkan kandang peneluran atau kandang untuk produksi telur. Kandang tersebut sama seperti kandang untuk penetasan dan pembesaran pada budidaya jangkrik. Hanya saja kandang peneluran dilengkapi dengan egg tray yang digunakan sebagai tempat persembunyian jangkrik dan nampan setebal 6 cm yang berisi pasir steril.
Pasir steril tersebut merupakan pasir yang sudah disaring halus, kemudian dicuci dan direndam air panas atau air mendidih selama satu menit lalu dikeringkan. Pasir steril tersebut berfungsi sebagai tempat peneluran dan diletakkan di tumpukan egg tray paling atas.
Tidak semua indukan yang ditebar dapat bertelur secara serempak. Oleh karena itu, nampan berisi pasir yang sudah berisi telur perlu dikeluarkan pada hari kelima. Hal ini berguna untuk mencegah telur dimakan oleh induknya. Selanjutnya, masukkan nampan berisi pasir baru yang belum terisi telur. Pergantian ini dilakukan tiga kali sehingga proses peneluran berlangsung kurang lebih selama 15 hari.
Telur dipisahkan dari pasir dengan proses penyaringan. Namun, umumnya, pasir dalam kondisi lembap sehingga proses penyaringan sering mengalami hambatan. Oleh karena itu, peternak jangkrik kerap melakukan perendaman ke dalam air untuk memisahkan telur dan pasir.
Setelah telur dipisahkan dari pasir, Anda perlu mengemas dengan teknologi pengemasan yang spesifik agar telur bisa dikirim ke daerah yang jauh. Hal ini tentunya bisa membuat pangsa pasar Anda menjadi lebih luas.
Demikian sekilas mengenai Cara ternak Jangkrik menurut biksen akuaponik blogspot.
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan bagi yang mau menonton video tentang ternak jangkrik ini, dibawah ini videonya.
Salam Sehat Untuk Kita semua.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.