SEJARAH PETERNAKAN DAN PERTANIAN DI DUNIA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
salam sehat untuk kita semua
Siapa pertama kali yang melakukan budidaya ?
Pertanian dan peternakan di dunia ?
Hewan dan Tanaman Apa yang di Budidaya ?
Ikutin terus artikel ini untuk mengetahuinya.

Dilansir dari website nya  National Geographic,  Revolusi Pertanian Berawal sekitar 12.000 tahun yang lalu.  Pertanian memicu perubahan  besar mengubah cara hidup orang di masyarakat yang dijuluki sebagai "Revolusi Neolitik" atau Revolusi Pertanian (Pertama).
Gaya hidup pemburu binatang dan pengumpul tanaman tradisional,  yang anut oleh manusia pada jaman itu, lambat laun mulai disingkirkan demi menyongsong Gaya hidup  pemukiman permanen dan persediaan makanan yang dapat diandalkan. Dari konsep pertanian dan peternakan lah, kota dan peradaban tumbuh,  karena tanaman dan hewan dapat dibudidayakan  untuk memenuhi kebutuhan masayarakat setempat. 
Populasi manusia di dunia meroket dari sekitar lima juta orang pada 10.000 tahun lalu, menjadi lebih dari tujuh miliar orang di saat ini.
Ada berbagai penyebab yang membuat orang bertani di berbagai belahan dunia. Di belahan Timur Dunia misalnya, diperkirakan bahwa perubahan iklim pada akhir zaman es berakhir  membawa kondisi musiman yang mendukung tanaman berkambang lebih baik, misalnya seperti sereal liar.
Di tempat lain, seperti di Asia Timur, kebutuhan pangan yang semakin meningkat, sedangkan ketersedian di alam semakin menipis memaksa orang dijaman itu untuk menemukan solusi
memenuhi kebutuhan pangan nya sendiri, dengan cara menanam sendiri tanaman pangan nya.
Tapi apa pun alasannya, asal mulanya manusia melakukan budidaya tanaman karena manusia pada jaman itu ingin hidup mandiri. 
Berdasarkan bukti-bukti temuan berupa benda masa lampau, Ditemukan Bukti tanaman sereal seperti, gandum, jelai, dan kacang polong terlacak di wilayah Timur Dekat. Sereal ditanam di Suriah pada 9.000 tahun yang lalu, sedangkan buah ara ditanam lebih awal.
Buah tanpa biji prasejarah (buah Ara) yang ditemukan di Lembah Yordan menunjukkan bahwa pohon ara ditanam sekitar 11.300 tahun yang lalu.
Meskipun transisi dari pemanenan liar terjadi secara bertahap, peralihan dari cara hidup nomaden ke menetap ditandai dengan munculnya desa-desa Neolitik awal dengan rumah-rumah yang dilengkapi
dengan batu gerinda untuk memproses biji-bijian.
Beras dan millet berasal dari periode Neolitik yang sama di Cina. yaitu sekitar 9000 tahun lalu, Sawah tertua di dunia yang diketahui, ditemukan di Cina timur pada tahun 2007, dengan bukti teknik budidaya kuno seperti saluran pengairan, pengendalian banjir dan kebakaran.

Di Meksiko, penanaman labu dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu, tetapi jagung harus menunggu mutasi genetik alami untuk dipilih oleh leluhurnya yang liar, teosinte.
Sementara tanaman mirip jagung yang berasal dari teosinte tampaknya telah dibudidayakan setidaknya 9.000 tahun yang lalu, tongkol jagung pertama yang ditemukan berumur sekitar 5.500 tahun yang lalu.
Jagung kemudian mencapai Amerika Utara, di mana bunga matahari yang juga mulai dibudidayakan
sekitar 5.000 tahun yang lalu. Ini juga saat penanaman kentang di wilayah Andes di Amerika Selatan dimulai.

Hewan Ternak, Seperti, Sapi, kambing, domba, dan babi semuanya memiliki asal usul sebagai hewan ternak yang disebut dengan The Fertile Crescent atau Bulan Sabit Subur, wilayah yang meliputi Turki timur, Irak, dan Iran barat daya. Wilayah ini memulai Revolusi Neolitik. Tanggal domestikasi hewan ini berkisar antara 13.000 hingga 10.000 tahun yang lalu. Domestikasi merupakan pengadopsian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar ke dalam lingkungan kehidupan sehari-hari manusia. Dalam arti yang sederhana, domestikasi merupakan proses "penjinakan" yang dilakukan terhadap hewan liar.
Sejarah peternakan hewan sangat terkait dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Manusia telah memelihara dan memelihara hewan untuk berbagai keperluan selama ribuan tahun. 

Berikut adalah gambaran umum sejarah hewan ternak di dunia :

Domestikasi Awal : Domestikasi hewan dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu selama Revolusi Neolitik.
Di berbagai wilayah di dunia, manusia purba mulai menjinakkan dan membiakkan hewan liar untuk makanan, tenaga kerja, dan sumber daya lainnya. Beberapa hewan peliharaan paling awal termasuk kambing, domba, sapi, babi, dan ayam.

Masyarakat Pertanian : Saat masyarakat manusia beralih dari gaya hidup pemburu-pengumpul ke komunitas pertanian yang menetap, ternak hewan memainkan peran penting. Ternak menyediakan sumber makanan yang dapat diandalkan melalui susu, daging, dan telur. Mereka juga berfungsi sebagai sumber tenaga kerja untuk membajak ladang dan mengangkut barang.

Peradaban Kuno : Dalam peradaban kuno seperti Mesopotamia, Mesir, dan Lembah Indus, ternak memainkan peran penting dalam perekonomian mereka. Kepemilikan ternak menunjukkan kekayaan dan status sosial, dan hewan ini sering digambarkan dalam karya seni dan ritual keagamaan. Orang Mesir, misalnya, memuja ternak dan menyembah dewa-dewa yang terkait dengannya.

Ekspansi dan Perdagangan: Dengan maraknya jaringan perdagangan, teknik peternakan dan peternakan tersebar di berbagai daerah. Hewan dipertukarkan antar peradaban, yang mengarah pada pengenalan ras baru dan praktik pertanian yang lebih baik. Jalur Sutra, misalnya, memfasilitasi pertukaran ternak antara Asia dan Eropa. 

Eropa Abad Pertengahan: Selama Abad Pertengahan, ternak tetap penting bagi ekonomi feodal Eropa. Sapi, domba, dan kuda sangat penting untuk pertanian, transportasi, dan peperangan. Sistem manorial sering termasuk perkebunan besar dengan lahan penggembalaan yang luas untuk ternak.

Revolusi Industri: Revolusi Industri pada abad ke-18 dan ke-19 membawa perubahan signifikan pada praktik peternakan. Kemajuan di bidang pertanian dan teknologi, seperti mekanisasi pertanian dan pengembangan transportasi kereta api, menyebabkan peningkatan produktivitas dan pemusatan ternak dalam skala operasi yang lebih besar.

Industri Peternakan Modern: Pada abad ke-20, industri peternakan mengalami transformasi lebih lanjut dengan munculnya peternakan hewan intensif. Metode industri peternakan, seperti pabrik peternakan dan tempat pemberian pakan, menjadi tersebar luas, didorong oleh permintaan daging, susu, dan produk hewan lainnya. Kekhawatiran Lingkungan dan Etika: Seiring waktu, muncul kekhawatiran mengenai dampak lingkungan dan pertimbangan etis dari peternakan hewan skala besar. Masalah seperti penggundulan hutan, emisi gas rumah kaca, polusi air, dan kesejahteraan hewan telah  mendorong seruan untuk praktik yang lebih berkelanjutan dan manusiawi, termasuk pertanian organik, sistem jarak bebas, dan alternatif berbasis tanaman. Penting untuk dicatat bahwa sejarah ternak hewan itu kompleks dan beragam di berbagai wilayah dan budaya.
Praktik spesifik dan pentingnya ternak dapat bervariasi tergantung pada faktor budaya, agama, dan sosial ekonomi.

yang mau menonton videonya silahkan di bawah ini yaa...




Demikian sekilas mengenai sejarah pertanian dan peternakan yang dilakukan manusia di muka bumi in.
Terimakasih sudah berkunjung ke blogspotnya biksen akuaponik jangan luap follow blogspotnya biksen akuaponik yaa.

Salam sehat untuk kita semua
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.